Pemerintah Israel Perintahkan Kantor Al Jazeera Tepi Barat Ditutup, Ini Ternyata Alasannya

Minggu 22 Sep 2024 - 19:36 WIB
Reporter : Desta
Editor : Desta

Hizbullah mendapatkan dukungan dari pemerintah Lebanon untuk melancarkan serangan ke Israel.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengumumkan bahwa saat ini Lebanon tengah berperang dengan Israel.

BACA JUGA:Kelompok Houthi Yaman Menembakkan Rudal Balistik Ke Wilayah Tel Aviv dan Israel Tengah, Akankah Perang Melebar

Menurut Mikati, meledaknya ribuat perangkat telekomunikasi merupakan sinyal perang yang nyata dari Israel.

Selain itu menurutnya apa yang dilakukan oleh Israel dengan meledakan peralatan peger dan walkie talkie merupakan sebuah kejahatan keji.

Dengan mendapatkan dukungan dari pemerintah, merupakan sebuah sinyal bahwa Hizbullah akan menanggapi dengan keras serangan yang dilakukan oleh Israel.

Hal ini juga disampaikan oleh Hassan Nasrallah selaku Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed tentang meledaknya ribuan alat komunikasi.

BACA JUGA:Ini Nama-nama Pejabat Perangkat Rektor UIN Raden Fatah Palembang Periode 2024 - 2028 yang Baru Dilantik

"Ketika musuh merencanakan serangan ini, mereka berasumsi setidaknya ada 4.000 pager yang tersebar di seluruh Lebanon. Ini berarti musuh berniat membunuh 4.000 orang dalam satu menit," jelasnya.


Ilustrasi Israel melancarkan serangan rudal terhadap wilayah di Iran--

"Hal yang sama diulang pada hari kedua dengan tujuan membunuh ribuan orang yang membawa perangkat radio," kata Nasrallah.

Pasukan Hizbullah juga terus melancarkan serangannya, di mana kali ini menyasar beberapa pangkalan rezim Zionis.

Hizbullah mengungkapkan bahwa mereka menargetkan pangkalan Ramiya yang terletak di utara Palestina.

BACA JUGA:AHY Mengungkap SBY Diundang Bill Gates Untuk Menghadiri Forum

Hizbullah juga menargetkan barak Zareit yang terletak di wilayah Galilea Atas di utara Palestina yang diduduki dengan serangan artileri dan roket.

Serta pangkalan Hanita di Palestina yang diduduki dengan serangan artileri.

Kategori :