Ada pula laporan yang menyebut bahwa Sinwar bersembunyi di terowongan bawah tanah di Gaza, yang telah menjadi target pemboman Israel selama beberapa bulan terakhir.
BACA JUGA:Polda Metro Jaya Siap Usut Laporan Mahalini Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik
Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda jelas yang menunjukkan bahwa Sinwar benar-benar menjadi korban serangan tersebut.
Bahkan, pejabat keamanan yang diwawancarai beberapa media menyebutkan bahwa spekulasi kematian Yahya Sinwar ini belum didukung bukti nyata.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, menyatakan bahwa hingga saat ini mereka belum bisa mengonfirmasi apakah Yahya Sinwar tewas atau hanya terluka.
"Kami punya satu misi, yaitu menemukannya, dan kami akan melakukannya," ujar Hagari kepada media pada Senin pagi.
BACA JUGA:Special HUT ke-79 TNI, Kodam Sriwijaya Bagikan 500 Kupon Makan Siang Gratis di Pelataran BKB
Selain itu, beberapa sumber menyebutkan bahwa pesan-pesan terbaru yang dikaitkan dengan Sinwar, seperti ucapan selamat kepada Presiden Aljazair dan Houthi, mungkin bukan ditulis olehnya.
Hal ini menambah teka-teki di balik keberadaan Sinwar yang misterius.
Yahya Sinwar diangkat sebagai pemimpin Hamas setelah pendahulunya, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan di Teheran pada Juli lalu.
Jika benar Sinwar juga tewas, hal ini tentu akan mempengaruhi dinamika kepemimpinan Hamas di Gaza dan strategi kelompok tersebut dalam menghadapi Israel.
BACA JUGA:Hukum Siswa Hisap Dengan Cara Ini Lalu Unggah ke Medsos, 2 Oknum Guru Disanksi
Sementara spekulasi terus berkembang, dunia internasional dan masyarakat di Gaza menunggu kabar pasti terkait nasib Yahya Sinwar.