“Suara ledakannya (dari serangan) sangat memekakkan telinga," cetusnya.
Rekaman yang diunggah di media sosial (medsos) memperlihatkan kerusakan signifikan di jalan tol yang menghubungkan bandara Beirut dengan pusat kota melalui wilayah selatan.
Militer Israel mengonfirmasi angkatan udaranya telah melakukan serangan yang ditargetkan pada sejumlah fasilitas penyimpanan senjata dan infrastruktur Hizbullah di Beirut.
BACA JUGA:Israel Makin Menggila, Usai Hamas Gaza dan Hizbullah Lebanon, Giliran Houthi di Yaman Dibombardir!
Namun, pihak berwenang Lebanon belum merinci lokasi pasti serangan maupun tingkat kerusakan yang terjadi.
Serangan besar-besaran ini dilakukan menjelang peringatan satu tahun serangan kelompok Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik lebih dari 250 lainnya, menurut data dari Israel.
Tujuan utama serangan Israel di Lebanon, serta invasi darat ke selatan negara tersebut adalah menghancurkan kekuatan Hizbullah, yang dikenal sebagai sekutu utama Iran di kawasan tersebut.
Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan, selama hampir setahun pertempuran, lebih dari 2.000 orang telah tewas, terutama dalam dua minggu terakhir.
BACA JUGA:Tak Kompak, Respon Berbeda Negara Arab Atas Kematian Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah!
Pada Minggu, pihak kementerian mengonfirmasi bahwa 23 orang tewas pada Sabtu.
Kepala Badan Pengungsi PBB menyatakan banyak serangan udara Israel telah melanggar hukum internasional, menargetkan infrastruktur sipil dan menyebabkan korban sipil.
Israel bersikeras bahwa serangan hanya ditujukan pada instalasi militer dan mereka telah berupaya meminimalkan korban sipil.
Namun, pemerintah Lebanon menuduh Israel dengan sengaja menyerang warga sipil.
BACA JUGA:Panglima Militer Israel Dengan Bangga Mengmumkan Keberhasilannya Membombardir Kelempok Hizbullah