Sebelumnya, Perang hangat antara Israel vs kelompok Hizbullah mengundang bergam komentar dari berbagai negara.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengajak negara-negara Islam bersatu melawan Israel agar kawasan Timur Tengah damai dan tenang.
Dalam pertemuan di Doha, Qatar, di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dialog Kerja Sama Asia (Asia Cooperation Dialogue/ACD).
Pezeshkian mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan bahwa negara-negara Islam perlu bersatu.
BACA JUGA:Israel Mengancam Serangan Balik, Warga Iran Tetap Tenang: Omong Kosong Belaka?
BACA JUGA:Iran Gempur Israel dengan Rudal dan Komentari Iron Dome: Lebih Rapuh daripada Kaca
Persatuan terebut ditujukan untuk melawan genosida Israel di Jalur Gaza Palestina dan Lebanon yang belakangan membara.
Pezeshkian berujar jika negara-negara Islam tidak bersatu, maka agresi seperti di Gaza dan Lebanon akan terjadi di kota-kota dan negara lain.
"Jika kita tidak bersatu melawan agresi di Gaza dan Lebanon ini, besok giliran kota-kota dan negara-negara lain [yang akan mengalaminya]," Ujar Pezeshkian.
Pezeshkian menuturkan mereka yang jadi sasaran Israel merupakan "saudara dan saudari kita" sesama Muslim.
Oleh sebab itu, negara-negara Islam tak boleh tak acuh terhadap penderitaan mereka.
"Kami menganggap negara-negara Islam, termasuk Arab Saudi, sebagai saudara kami. Oleh karena itu, perlu untuk mengesampingkan perbedaan pendapat dan melakukan lebih banyak konvergensi dan sinergi, karena kami yakin yang menyebabkan Islam tersebar di dunia adalah persahabatan dan persaudaraan sesama umat Islam," Lanjut Pezeshkian.
Dalam kesempatan itu, Pezeshkian juga bicara soal serangan Iran ke Israel.
Ia menegaskan serangan tersebut sebagai balasan atas ingkaran janji Israel yang tak kunjung mencapai gencatan senjata di Gaza.