Namun polisi tidak menyebutkan bagian yang terdapat lebam tersebut dan sejauh ini Emir dan pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati untuk memastikan hal apa yang menjadi penyebab kematian korban.
"Belum ada hasil resminya (autopsi) yang bisa kita ungkap ke publik," ungkap dia.
BACA JUGA:Begal Payudara Kembali Beraksi, Pelakunya Pria Gendut Bermotor Mio Merah
Mayat korban pertama kali ditemukan tidak bernyawa oleh sopir dari pemilik rumah, Kamis (24/10/2024), pada saat itu saksi ingin masuk ke dalam rumah dan rumah dalam keadaan terkunci dari dalam.
Kemudian saksi lewat pintu samping rumah untuk masuk ke dalam rumah tersebut, saksi berulang kali memanggil korban tapi tidak ada sahutan dari dalam rumah.
Kemudian saksi naik ke lantai 3 dan mendapati tutup toren air dan ember dalam keadaan pecah berada di lantai, saat dicek ke dalam toren ternyata korban sudah dalam keadaan tewas.
"Ketika sampai di lantai tiga, sopir melihat bahwa tutup toren air terbuka dan ember di dekatnya tampak pecah, seperti ada yang menginjaknya,” jelas Maulana.
BACA JUGA:Kasus Suap Trio Hakim Surabaya Kasus Gregorius Ronald Tanur Berpotensi Bertambah, Penyidik Ungkap...
Sebelum ditemukan tewas, NM sempat mengajak sang supir berinisial IP tersebut untuk membersihkan toren sehari sebelum tewas.
NM sempat chat IP untuk membantunya membersihkan toren air dirumah tersebut pada Rabu 23 Oktober 2024.
“Dari chat yang kita temukan di HP, diketahui korban meminta saksi pertama, yaitu sopir yang juga bekerja di rumah tersebut, untuk membersihkan toren air pada hari Rabu,” jelas Maulana dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat 25 Oktober 2024.
Tetapi IP tidak bisa memenuhi ajakan tersebut karena cuaca yang sangat panas, sopir tersebut mengusulkan untuk dilaksanakan keesokan harinya yaitu pada Kamis.
BACA JUGA:Viral Video Sebuah Jalan Raya di Angkatan 45 Jadi Sasaran Aksi Vandalisme, Begini Kondisinya!