BACAKORAN.CO - Rabu (20/11), situasi di Jalur Gaza kembali memanas.
Israel melancarkan serangan udara yang menghantam rumah-rumah di wilayah Jabalia, Gaza Utara.
Akibat serangan ini, sedikitnya 15 warga Palestina tewas, termasuk seorang petugas penyelamat yang sedang bertugas.
Petugas medis setempat menyebutkan 12 korban berasal dari satu rumah yang dihantam serangan.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Serukan Penyelidikan Genosida Israel dalam Buku yang Ditulisnya
Operasi penyelamatan masih berlangsung untuk mencari 10 orang yang dinyatakan hilang di lokasi tersebut.
Di Gaza City, serangan udara Israel juga menargetkan tim penyelamat yang tengah bertugas, menewaskan satu staf darurat sipil dan melukai tiga orang lainnya.
Sementara itu, di Rafah, Gaza Selatan, satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka akibat serangan udara di bagian timur kota tersebut.
Penduduk di Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun melaporkan bahwa pasukan Israel terus meledakkan puluhan rumah di tiga area tersebut.
BACA JUGA:Panas! Unilever Digugat Anak Usaha Sendiri, Dukungan untuk Gaza Jadi Sorotan!
Situasi ini memunculkan kekhawatiran adanya upaya untuk menciptakan zona penyangga, meski klaim ini telah dibantah oleh Tel Aviv. Dilansir dari Detik.com (20/11/24)
Sejak operasi militer dimulai Oktober lalu, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 44.000 orang tewas, dengan lebih dari 100.000 lainnya terluka.
Serangan ini menyebabkan kerusakan besar-besaran, membuat jutaan penduduk Gaza terjebak dalam kondisi kritis tanpa akses memadai ke makanan, air, dan sanitasi.