Propam Sebut Penembakan Siswa SMK Semarang Bukan Karena Bubarkan Tawuran, Ini Alasannya

Selasa 03 Dec 2024 - 13:47 WIB
Reporter : Desta
Editor : Desta

"Tempat ngumpul di PLN Krapyak itu tidak tahu (kamar kos) siapa," bebernya.

Pengakuannya, korban GRO awalnya tidak mau tawuran tapi karena lawan tawuran membawa alat, akhirnya GRO ikut turun untuk menakut-nakuti lawan.

"Akhirnya mereka mundur," katanya. 

"Saya tidak ikut gangster, di kejadian ini hanya pertama kali ikut. GRO ikut (gangster)," katanya.

Dia mengungkapkan tidak tahu adanya kejadian penembakan ke GRO.

BACA JUGA:Ironis! Diduga Oknum Polisi Terpengaruh Narkoba, Begini Kejadian Penembakan Siswa SMK di Semarang

"Saya malah kena tembak. Kena bagian dada. Saya lihatin tapi sekilas saja. Itu cuma meleset dan akhirnya masuk ke (tangan) Satria," katanya.

Menurut informasi, AD diperiksa polisi tanpa pendampingan hukum.

"Tentu ada tahapan itu, Inikan anak berhadapan dengan hukum. Nanti kita memberikan fasilitas pendampingan baik orangtua maupun pengacara," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto.

Artanto mengatakan, pra-rekontruksi ini untuk memastikan lokasi dan peristiwa terjadi di lapangan.

Tujuannya, untuk memperkaya pemahaman penyidik terhadap peristiwa tersebut.

BACA JUGA:Tragis! Tawuran Berujung Penembakan di Semarang, Anggota Paskibraka Tewas Ditembak Polisi, ini Kronologinya

"Ini kejadian di lapangan betul-betul fakta tidak ada yang ditutupi, transparan," klaimnya.

Sebelumnya, kejadian penembakan diduga oleh oknum polisi dari konfirmasi pihak sekolah ada 3 siswa yang menjadi korban.

Korban tewas siswa bernama GRO (16) kelas 11 Teknik Mesin, Korban luka serius S (16) kelas 11 jurusan Teknik Tenaga Listrik dan korban luka serius A (17) kelas 12 jurusan Tenaga Listrik menjadi korban penembakan oleh seorang oknum polisi.

Kejadian ini diduga dipicu oleh insiden serempetan saat berkendara.

Kategori :