Dipimpin oleh Ahmed al-Sharaa, yang dikenal dengan nama samaran Abu Mohammed al-Golani, kelompok ini memutuskan hubungan dengan ISIS dan kemudian al-Qaeda pada tahun 2016.
Setelah beberapa kali perubahan nama mereka dikenal sebagai HTS dan menjadi kekuatan dominan di daerah pemberontak utama di Idlib, barat laut Suriah.
BACA JUGA:61 Tahun Berkuasa, Rezim Baath di Suriah Resmi Tumbang
BACA JUGA:Stop Beli Antibiotik Sembarangan, Ini Pesan Penting dari Menkes Budi Gunadi
Meskipun HTS dan pemimpinnya dinyatakan sebagai teroris oleh Amerika Serikat, Turki dan negara lain, mereka tetap berperan penting dalam mendukung pemerintahan alternatif di Idlib yang mereka sebut Pemerintah Keselamatan.
Selama kampanye yang mengakhiri pemerintahan Assad, Sharaa berusaha menampilkan citra yang lebih moderat.
Kelompok Pemberontak Lainnya
Pemberontakan di Suriah terdiri dari berbagai kelompok lokal dengan ideologi Islamis dan nasionalis yang beragam.
Beberapa dari mereka mengalami perpecahan atau bergabung dengan kelompok lain selama konflik berlangsung.
Koalisi seperti Tentara Pembebasan Suriah dan Front Islam pernah memainkan peran signifikan pada periode tertentu.
Kekuatan mereka sangat bergantung pada lokasi dan apakah mereka beroperasi di wilayah yang dikuasai Assad atau di luar kendalinya.
Di Idlib barat laut yang menjadi basis utama pemberontak sebelum ini, berbagai kelompok bersekutu dengan HTS dalam sebuah komando operasi militer terpadu.
Di bagian selatan kelompok lain sempat menerima dominasi Assad pada tahun 2018 namun minggu lalu mereka bangkit kembali dan merebut wilayah barat daya Suriah.
BACA JUGA:Tiket Kereta Libur Nataru Laris! Sudah 833 Ribu Terjual, Ada Diskon 50% Loh!
BACA JUGA:Prabowo Putuskan Tetap Akan Menaikkan Pajak PPN 12 Persen Tahun 2025, Ini 2 Alasannya
Tentara Nasional Suriah (SNA)
Turki telah mengirim pasukan ke Suriah sejak 2016 untuk mengusir kelompok Kurdi dan ISIS dari perbatasannya.
Sebagai pendukung utama pemberontak, Turki membentuk beberapa kelompok menjadi Tentara Nasional Suriah yang, dengan dukungan militer Turki, menguasai wilayah di sepanjang perbatasan Suriah-Turki.