Faksi Pemberontak Suriah Mengguncang Dunia, Keberhasilan Menggulingkan Rezim Bashar al-Assad

Senin 09 Dec 2024 - 08:50 WIB
Reporter : Deby Tri
Editor : Deby Tri

SNA bergabung dengan HTS dan sekutunya dalam serangan terbaru melawan pasukan pemerintah dan pasukan Kurdi di timur laut.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF)

Dipimpin oleh Unit Perlindungan Rakyat (YPG) yang beranggotakan mayoritas Kurdi Pasukan Demokratik Suriah menguasai wilayah timur laut Suriah sejak 2012.

Ketika ISIS mulai mengancam pada tahun 2014 YPG berkolaborasi dengan kelompok lain, mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat, dan membentuk aliansi Pasukan Demokratik Suriah yang terdiri dari milisi Kurdi dan Arab.

Saat ini SDF menguasai sebagian besar wilayah di timur Sungai Eufrat, termasuk bekas ibu kota ISIS, Raqqa, dan beberapa ladang minyak utama.

Mereka juga terlibat dalam bentrokan dengan SNA yang didukung Turki di sekitar kota Manbij.

61 Tahun Berkuasa, Rezim Baath di Suriah Resmi Tumbang

Partai Baath di Suriah yang berkuasa 61 tahun tumbang pada Minggu (8/12/2024) dan hal ini ditandai dengan ibukota Damaskus lepas dari kendali rezim dari Presiden Bashar al-Assad.

Bentrokan yang terjadi pada 27 November 2024 lalu ini memuncak dan Rezim Assad kehilangan kendali di beberapa wilayah di negaranya, mulai dari Aleppo, Idlib dan Hama.

Rakyat yang akhirnya turun ke jalan di Damaskus, pasukan rezim mulai mundur dari institusi publik dan jalan-jalan di kota, di sisi lain ant-rezim telah memperkuat cengkraman mereka atas pusat kota.

Runtuhnya kekuatan pasukan Assad di ibu kota ini mengakhiri 61 tahun pemerintahan Partai Baath yang penuh kekerasan dan 53 tahun kekuasaan keluarga Assad, pernyataan perdana menteri rezim yang runtuh.

BACA JUGA:Suriah di Ambang Revolusi: Presiden Bashar al-Assad Kabur Keluar Negeri, Pemerintahan Direbut Pemberontak

BACA JUGA:Baru Mulai Mereda, Kini Giliran Suriah Perang, Iran Tuding Pelakunya 2 Negara ini Sebagai Pelakunya

Sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari Suriah. Pada Minggu, 8 Desember 2024, kelompok pemberontak berhasil merebut kendali penuh atas ibu kota Damaskus.

Presiden Bashar al-Assad dilaporkan kabur keluar negeri menggunakan pesawat, dengan tujuan yang hingga kini masih belum diketahui.

Kelompok pemberontak mengumumkan bahwa mereka telah sepenuhnya menguasai Damaskus.

Suara tembakan terdengar di berbagai sudut kota, sementara ribuan warga di distrik Homs tumpah ke jalan merayakan mundurnya pasukan Assad.

BACA JUGA:Baru Mulai Mereda, Kini Giliran Suriah Perang, Iran Tuding Pelakunya 2 Negara ini Sebagai Pelakunya

Kategori :