BACAKORAN.CO - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengecam keras serangan brutal Rusia yang meluncurkan lebih dari 170 rudal dan drone ke jaringan listrik Ukraina pada Hari Natal.
Aksi ini tidak hanya menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran, tetapi juga menewaskan satu orang.
"Saya mengutuk serangan terus-menerus terhadap infrastruktur energi Ukraina. Ini adalah tindakan biadab yang melanggar kemanusiaan," ujar Starmer dalam pernyataannya yang dilansir AFP, Kamis (26/12/2024).
Starmer juga memberikan penghormatan kepada Presiden Volodymyr Zelensky dan rakyat Ukraina yang tetap tangguh meski menghadapi ancaman tanpa henti.
BACA JUGA:Israel Ancam Pemimpin Kelompok Houthi Agar Waspada Terhadap Serangan Balasan
"Saya memberikan penghormatan kepada ketangguhan rakyat Ukraina, dan kepemimpinan Presiden Zelensky, dalam menghadapi serangan pesawat nirawak dan rudal lebih lanjut dari mesin perang Putin yang berdarah dan brutal tanpa henti bahkan di hari Natal," tambahnya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, juga mengecam keras serangan Rusia yang menyasar jaringan listrik negaranya di tengah suasana Natal.
Dilaporkan oleh AFP, serangan udara ini terjadi sekitar pukul 05.30 pagi waktu setempat dan melibatkan rudal Kalibr yang diluncurkan dari Laut Hitam.
"Putin sengaja memilih Natal untuk menyerang. Ini tindakan yang benar-benar tidak manusiawi. Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, serta lebih dari 100 drone menyerang sistem energi kita," ujar Zelensky.
BACA JUGA:70 Titik di Tel Aviv Menjadi Target Serangan Rudal Kelompok Houthi, Al-Qassam Abu Obaida Buka Suara
Serangan ini merupakan yang ke-13 kalinya Rusia menargetkan infrastruktur energi Ukraina sepanjang musim dingin ini.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiga, menyebut aksi tersebut sebagai "teror Natal" dan mengungkapkan bahwa salah satu rudal bahkan melintasi wilayah udara Moldova dan Rumania sebelum ditembak jatuh oleh angkatan udara Ukraina.
"Lebih dari 50 rudal berhasil ditembak jatuh, tetapi sayangnya, beberapa berhasil menghantam target," jelas Zelensky. Akibatnya, beberapa wilayah Ukraina kini mengalami pemadaman listrik.