BACAKORAN.CO - Belakangan ini isu pungutan di SMAN 2 Cileungsi, Kabupaten Bogor, menjadi topik hangat di kalangan masyarakat dan media.
Sekolah SMAN 2 Cileungsi yang dikenal dengan prestasi akademiknya ini kini dihadapkan pada tudingan pungutan liar dari para wali murid.
Mereka mengklaim bahwa ada biaya sebesar Rp 2,6 juta yang dibebankan kepada setiap siswa SMAN 2 Cileungsi kelas 10 per tahun untuk keperluan tambahan fasilitas sekolah.
Biaya ini mencakup pemasangan pendingin ruangan (AC), peningkatan daya listrik, serta makan siang bagi staf pengajar.
Tepis isu pungli di SMAN 2 Cileungsi tabel pengembangan sarana sekolah --rri.co.id
BACA JUGA:DPR RI Desak TNI Pecat Prajurit Penembak Bos Rental Secara Tegas dan Transparan Tanpa Kompromi!
Salah satu orang tua murid, Marlon Sirait, menyatakan bahwa besaran pungutan tersebut sangat memberatkan.
Awalnya pihak komite sekolah mengusulkan biaya sebesar Rp 3 juta namun setelah mendapat protes dari wali murid jumlah tersebut diturunkan menjadi Rp 2,6 juta.
"Tidak semua orang tua siswa mampu membayar biaya sebesar itu," ujar Marlon pada Kamis, 9 Januari 2025.
Dengan total 387 siswa kelas 10, pungutan ini hampir mencapai angka Rp 1 miliar.
Pihak komite sekolah beralasan bahwa dana sebesar itu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah.
BACA JUGA:iPhone 16 Belum Bisa Edar di Indonesia Meski Bangun Pabrik di Batam, Ini Penjelasan Kemenperin!
BACA JUGA:Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Warga, Kadis Perindakop Dinonaktifkan oleh Pemda Halmahera Barat
Ketua Komite Sekolah SMAN 2 Cileungsi, Astar Lambaga, menegaskan bahwa pungutan ini adalah usulan dari pihak sekolah sendiri.