Ternyata Perintis Perusahaan Penerbangan Swasta Pertama di Indonesia Berdarah Minang Tinggal di Palembang

IDENTIFIKASI : TIM Arsip Nasional Republik Indoensia (ANRI) bersama pakar arsip, Jumat 1 Maret 2024 kunjungi Museum AK Gani Palembang. (foto: doni bae/bacakoran.co)--

BACAKORAN.CO -- Cikal bakal perusahaan penerbangan komersil atau penerbangan swasta di Indonesia dirintis oleh seseorang berdarah Minang atau Sumatera Barat namun sangat mencintai Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang.

Dia adalah Pahlawan Nasional Mayjen TNI Purnawirawan Dr  Adnan Kapau (AK) Gani atau lebih dikenal dengan sebutan AK Gani.

Tahun 1953, Bersama dua orang lainnya AK Gani berkongsi  mendirikan perusahaan Pioneer Aviation Corporation.

Pesawat penerbangan swasta itu De Haviland Beaver mendarat di Bandara Kemayoran Jakarta.  Bahkan informasinya perusahaan ini juga yang melayani penerbangan jamaah haji pertama di Indonesia.

BACA JUGA:Tertibkan Rumah Warga, Yang Masuk Lahan Rumah Sakit AK Gani

BACA JUGA:Pemkot Bakal Rawat Museum AK Gani

Namun perjuangan AK Gani  untuk membangun perusahaan penerbangan itu  mengalami kegagalan karena banyak penghalang.

Sekelumit data dan arsip tentang Perusahaan Pioneer Aviation Corporation itu, kini masih tersimpan di Museum Pahlawan Nasional dr AK Gani,  di Jalan MP Mangkunegara No 1, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Kota Palembang. Museum itu dahulunya adalah tempat tinggal AK Gani.

Tentu saja arsip itu tidak sempurna, ada bagian-bagian yang rusak dan jika tidak di selamatkan terancam punah.

Deputi Bidang Konservasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Kandar, MAP  beserta beberapa pakar sejarah dan manuskrip kuno diantaranya Profesor Doktor Oman Faturahman, Jumat 1 Maret 2024 mengunjungi Museum Pahlawan Nasional dr AK Gani dan melihat langsung sejumlah arsip dan Benda Cagar Budaya di museum tersebut.

BACA JUGA:Dorong SK Cagar Budaya Museum AK Gani

BACA JUGA:5 Vitamin D Terbaik untuk Tulang Sehat dan Kuat di Usia 40 Tahun Ke Atas, Gagal Encok Saat Tua, Yuk Cobain!

Kedatangan Tim dari ANRI dan sejumlah akar itu dalam rangka pengajuan Khazanah Arsip dr AK Gani Perintis Penerbangan Swasta di Indonesia sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB).

Deputi Bidang Konservasi Arsip ANRI,  Kandar, MAP setelah melihat langsung sejumlah arsip di Museum AK Gani mengaku jika banyak arsip penting tentang perjuangan dan peran AK Gani untuk Indonesia yang masih tersimpan di museum tersebut.   

"Salah satu fokus kita, melihat peran AK Gani itu sebagai pencetus perusahaan pesawat swasta  pertama di Indoensia sehingga Tim Dewan Pakar melihat langsung kondisi arsipnya dan arsipnya sangat lengkap,"jelasnya.

Dia mengatakan,  setelah kunjungan itu, nanti arsip-arsip tersebut akan di registrasi sebagai Memori Kolektif Bangsa sehingga mempunyai sertifikasi secara nasional.

BACA JUGA:KUA Untuk Semua Agama Jadi Polemik, Menag Beberkan 3 Alasan Penting

BACA JUGA:7 Rekomendasi Parfum Wanita di Indomaret yang Tahan Lama dan Terjangkau Dibawah 50 Ribu, Apa Aja?

"Nanti akan turun dari pusat bekerjasama dengan pemerintah daerah membantu peralatan arsip. Sebagian yang rusak akan di perbaiki dengan plastik khusus. Atau  nanti akan  dilaminasi yang kita menyebutnya dengan kertas tisu jepang,"ujarnya.

Dalam kaitanya dengan era digital saat ini, kata Kandar nantinya arsip-arsip tersebut akan di digitalisasi menggunakan scanner khusus. "Sehingga nantinya bisa di akses secara digital, tanpa merusak arsip,"jelasnya.

Sementara itu, Profesor Dr Oman Fathurrahman, setelah melihat langsung arsip serta sejumlah benda cagar budaya di museum AK Gani tersebut mengaku seperti melihat harta karun yang tak ternilai.

Bahkan dia membuka satu persatu lembaran arsip surat menyurat, akta pendirian perusahaan penerbangan, foto dan data lainnya.

BACA JUGA:Kunjungan Jokowi ke Palembang, Sebanyak 3200 Personil Melakukan Pengamanan, Buka Acara ini?

BACA JUGA:WhatsApp Rilis Fitur Baru, Cara Mudah Cari Pesan Lama dengan Pencarian Berdasarkan Tanggal, Sudah Tau?


Kang Oman  - sapaan akrabnya - meminta pihak Museum yang diwakili Owner Museum   Priyanti Gani yang merupakan salah satu putri AK Gani dan Kepala Museum, Eko untuk membuka akses arsip itu kepada peneliti.
 
Omang mengaku setelah berselancar di dunia maya, tidak banyak data yang terungkap tentang arsip perjuangan AK Gani. Ini menurutnya karena minimnya publikasi secara digital.

"Kita sarankan agar tidak rusak arsip-arsip ini untuk di digitalkan menggunakan peralatan seperti kamera yang DSLR,  tidak cukup menggunakan kamera handphone,"ujarnya.

Kepada pihak ANRI, Kang Oman menyarankan untuk memberikan rekomendasi yang lebih besar, tidak hanya menjadikan arsip sebagai MKB.

BACA JUGA:Ini 2 Sukses Semen Padang Usai Lolos Final Liga 2, Selanjutnya Mereka Incar Ini

Ternyata Perintis Perusahaan Penerbangan Swasta Pertama di Indonesia Berdarah Minang Tinggal di Palembang

Doni Bae

Doni Bae


bacakoran.co -- cikal bakal atau penerbangan swasta di indonesia oleh seseorang berdarah minang atau sumatera barat namun sangat mencintai sumatera selatan, khususnya kota palembang.

dia adalah pahlawan nasional atau lebih dikenal dengan sebutan ak gani.

tahun 1953, bersama dua orang lainnya ak gani berkongsi  mendirikan perusahaan

pesawat penerbangan swasta itu de haviland beaver mendarat di bandara kemayoran jakarta.  bahkan informasinya perusahaan ini juga yang melayani penerbangan jamaah haji pertama di indonesia.



namun perjuangan ak gani  untuk membangun perusahaan penerbangan itu  mengalami kegagalan karena banyak penghalang.

sekelumit data dan arsip tentang perusahaan pioneer aviation corporation itu, kini masih tersimpan di museum pahlawan nasional dr ak gani,  di jalan mp mangkunegara no 1, kelurahan sukamaju, kecamatan sako, kota palembang. museum itu dahulunya adalah tempat tinggal ak gani.

tentu saja arsip itu tidak sempurna, ada bagian-bagian yang rusak dan jika tidak di selamatkan terancam punah.

deputi bidang konservasi arsip nasional republik indonesia (anri) kandar, map  beserta beberapa pakar sejarah dan manuskrip kuno diantaranya profesor doktor oman faturahman, jumat 1 maret 2024 mengunjungi museum pahlawan nasional dr ak gani dan melihat langsung sejumlah arsip dan benda cagar budaya di museum tersebut.

kedatangan tim dari anri dan sejumlah akar itu dalam rangka pengajuan khazanah arsip dr ak gani perintis penerbangan swasta di indonesia sebagai memori kolektif bangsa (mkb).

deputi bidang konservasi arsip anri,  kandar, map setelah melihat langsung sejumlah arsip di museum ak gani mengaku jika banyak arsip penting tentang perjuangan dan peran ak gani untuk indonesia yang masih tersimpan di museum tersebut.   

"salah satu fokus kita, melihat peran ak gani itu sebagai pencetus perusahaan pesawat swasta  pertama di indoensia sehingga tim dewan pakar melihat langsung kondisi arsipnya dan arsipnya sangat lengkap,"jelasnya.

dia mengatakan,  setelah kunjungan itu, nanti arsip-arsip tersebut akan di registrasi sebagai memori kolektif bangsa sehingga mempunyai sertifikasi secara nasional.



"nanti akan turun dari pusat bekerjasama dengan pemerintah daerah membantu peralatan arsip. sebagian yang rusak akan di perbaiki dengan plastik khusus. atau  nanti akan  dilaminasi yang kita menyebutnya dengan kertas tisu jepang,"ujarnya.

dalam kaitanya dengan era digital saat ini, kata kandar nantinya arsip-arsip tersebut akan di digitalisasi menggunakan scanner khusus. "sehingga nantinya bisa di akses secara digital, tanpa merusak arsip,"jelasnya.

sementara itu, profesor dr oman fathurrahman, setelah melihat langsung arsip serta sejumlah benda cagar budaya di museum ak gani tersebut mengaku seperti melihat harta karun yang tak ternilai.

bahkan dia membuka satu persatu lembaran arsip surat menyurat, akta pendirian perusahaan penerbangan, foto dan data lainnya.


kang oman  - sapaan akrabnya - meminta pihak museum yang diwakili owner museum   priyanti gani yang merupakan salah satu putri ak gani dan kepala museum, eko untuk membuka akses arsip itu kepada peneliti.
 
omang mengaku setelah berselancar di dunia maya, tidak banyak data yang terungkap tentang arsip perjuangan ak gani. ini menurutnya karena minimnya publikasi secara digital.

"kita sarankan agar tidak rusak arsip-arsip ini untuk di digitalkan menggunakan peralatan seperti kamera yang dslr,  tidak cukup menggunakan kamera handphone,"ujarnya.

kepada pihak anri, kang oman menyarankan untuk memberikan rekomendasi yang lebih besar, tidak hanya menjadikan arsip sebagai mkb.



"situsnya, benda cagar budayanya segera diperbaiki,  dijadikan aset daerah sehingga menjadi destinasi wisata,"jelasnya.

dikutip dari berbagai sumber, diketahui ak gani lahir di palembayan, daerah perbatasan kabupaten agam dan kabupaten pasaman, sumatera barat 16 september 1905.

dia  merupakan putra pasangan abdulgani sutan mangkuto dan rabayah.  ayah ak gani adalah seorang guru kepala tamatan sekolah raja (k1reek schoof) bukittinggi.  ketika itu dia  seringkali berpindah-pindah tugas hingga pensiun .

daerah yang menjadi wilayah tugasnya adalah sumatera barat dan sumatera selatan. ia meninggal dunia pada bulan september 1964 di bukit tinggi.



tahun 1915 ibunda ak gani  wafat ketika ayahnya  bertugas di desa sugihwaras, kawedanan mesuji, karesidenan palembang ( sekarang kabupaten ogan komering iiir) sumatra selatan.  lbunda ak gani  dimakamkan di desa sugihwaras.

hal itulah yang melandasi kecintaan ak gani terhadap tanah palembang, hingga kelak banyak berjuang dan berjasa bagi kota palembang.

Tag
Share