bacakoran.co – kabar heboh mahalnya uang tunggal (ukt), bahkan naik hingga 100 persen, ternyata tidak terjadi di lingkungan .
bahkan, ut menegaskan komitmennya untuk menyediakan pendidikan terjangkau.
salah satu upayanya yakni dengan mengambil kebijakan tidak menaikkan ukt.
adapun saat ini ut telah menjadi perguruan tinggi negeri (ptn) berbentuk badan hukum (ptnbh).
rektor ut prof ojat darojat menegaskan, ut sebagai pelopor perguruan tinggi jarak jauh berkomitmen untuk menyediakan pendidikan tinggi yang terjangkau bagi semua orang.
oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk memenuhi mandat tersebut.
“(ut) tidak akan menerapkan biaya ukt yang tinggi bagi mahasiswa," ujar prof ojat dilaporkan antara seperti dilansir hari ini, jumat (4/4/2024).
setelah menjadi ptnbh melalui peraturan pemerintah nomor 39/2022, jelas ojat, ut memiliki otonomi yang lebih besar dalam hal pengelolaan akademis dan non-akademis.
termasuk dalam hal keuangan.
dengan otonomi tersebut, ut memiliki kemandirian dalam pengelolaan dan operasional perguruan tinggi.
ut juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas tri dharma perguruan tinggi dan mempercepat inovasi untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat.
saat ini, biaya ukt di ut paling tinggi hanya sekitar rp3 juta untuk program sarjana atau diploma.
bahkan, biaya per sks hanya sekitar rp35.000.
“ini jauh di bawah perguruan tinggi lain," ungkap prof ojat.
dijelaskan, sekitar 90 persen pendanaan ut berasal dari ukt mahasiswa.
namun, jika jumlah mahasiswa bertambah, hal ini akan menekan biaya tetap dan variabel.
oleh karena itu, biaya pendidikan di ut tetap terjangkau bagi masyarakat.
sementara itu, wakil rektor bidang keuangan, sumber daya dan umum ut, ali muktiyanto menyatakan, ut perlu melakukan transformasi organisasi dari yang mekanistis menjadi yang organik.
ut pun diharapkan dapat mengelola dosen dengan pendekatan yang berbeda sehingga makin dikenal di luar.
“menarik minat dosen dari luar untuk bergabung dengan ut,” ucapnya.
kampus juga didorong untuk menciptakan model bisnis baru dari produk akademik yang sudah ada.