bacakoran.co

Muslim Wajib Tau Nih! Shalat yang Terlewat Apakah Harus Di-Qadha? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat..

Jika Meninggalkan Shalat, Apakah Harus di-Qadha?--mitrapolisi.co.id

Taubat berarti mengakui kesalahan, menyesali perbuatan, dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan tersebut.

Dalam Quran Surah An-Nisa ayat 17, disebutkan bahwa Allah menerima taubat dari orang-orang yang melakukan kesalahan dengan kebodohan lalu segera bertaubat.

BACA JUGA:Biar Nggak Sesat! Ini Cara 5 Dapat Ilmu Agama yang Berkah ala Ustaz Adi Hidayat..

BACA JUGA:Pinjamin Duit ke Teman, Eh Dipake Buat Maksiat Gimana Donk? Ini Hukumnya Menurut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Apakah Harus Meng-qadha Shalat yang Ditinggalkan?

Ini dia pertanyaan utama, apakah shalat yang ditinggalkan harus di-qadha?

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada dua pendapat utama mengenai hal ini:

1. Pendapat Pertama

Shalat yang ditinggalkan harus di-qadha. Ini berarti setiap kali kita meninggalkan shalat, kita harus menggantinya di lain waktu.

Misalnya, setelah menunaikan shalat fardhu, kita bisa meng-qadha shalat yang tertinggal.

BACA JUGA:8 Amalan Dahsyat di Bulan Muharram yang Wajib Kamu Coba, Nomor 5 Bikin Hati Adem!

BACA JUGA:7 Amalan Dahsyat Bulan Muharram yang Wajib Kamu Coba, Nomor 6 Bikin Hati Istri Meleleh!

2. Pendapat Kedua

Tidak perlu meng-qadha shalat yang ditinggalkan.

Cukup bertaubat dan memperbanyak amalan shalih.

Muslim Wajib Tau Nih! Shalat yang Terlewat Apakah Harus Di-Qadha? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat..

Ainun

Ainun


bacakoran.co - salah satu permasalahan yang sering mengemuka adalah apakah kita harus mengqadha yang pernah kita tinggalkan?

siapa yang tidak pernah melakukan kesalahan?

kita semua pasti pernah tergelincir dalam kehidupan ini.

namun, pertanyaannya adalah bagaimana cara kita menanggapinya?

pendapat ustadz adi hidayat, seorang yang tidak hanya berbicara berdasarkan ilmu.

tetapi juga pengalaman mendalam, memberikan pandangan yang mendalam tentang masalah ini.

merupakan salah satu pilar utama dalam islam dan bukti keimanan kita kepada allah.

dalam quran surah thaha ayat 14, allah berfirman, "aku adalah allah, tidak ada tuhan selain aku, maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-ku."

jadi, ketika kita meninggalkan shalat, kita sebenarnya sedang melalaikan bukti keimanan kita.

menurut ustadz adi hidayat, langkah pertama yang harus kita lakukan jika meninggalkan shalat adalah .

taubat berarti mengakui kesalahan, menyesali perbuatan, dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan tersebut.

dalam quran surah an-nisa ayat 17, disebutkan bahwa allah menerima taubat dari orang-orang yang melakukan kesalahan dengan kebodohan lalu segera bertaubat.

apakah harus meng-qadha shalat yang ditinggalkan?

ini dia pertanyaan utama, apakah shalat yang ditinggalkan harus di-qadha?

ustadz adi hidayat menjelaskan bahwa ada dua pendapat utama mengenai hal ini:

1. pendapat pertama

shalat yang ditinggalkan harus di-qadha. ini berarti setiap kali kita meninggalkan , kita harus menggantinya di lain waktu.

misalnya, setelah menunaikan shalat fardhu, kita bisa meng-qadha shalat yang tertinggal.

2. pendapat kedua

tidak perlu meng-qadha shalat yang ditinggalkan.

cukup dan memperbanyak amalan shalih.

pendapat ini didasarkan pada keyakinan bahwa taubat yang diterima oleh allah sudah cukup untuk menghapus dosa-dosa kita, termasuk dosa meninggalkan shalat.

dalam hal ini, kita cukup memperbanyak shalat sunnah dan amalan baik lainnya untuk membuktikan kesungguhan taubat kita.

setelah bertaubat, langkah selanjutnya adalah membuktikan kesungguhan taubat kita dengan memperbaiki diri dan memperbanyak amal shalih.

mengganti yang ditinggalkan bisa dilakukan dengan cara memperbanyak shalat sunnah seperti tahajud, dhuha, dan shalat sunnah rawatib.

ini menunjukkan komitmen kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan benar-benar ingin mendekatkan diri kepada allah.

tidak ada jawaban yang satu-satunya benar mengenai apakah shalat yang ditinggalkan harus di-qadha atau cukup bertaubat.

yang terpenting adalah kita menyadari kesalahan.

bertaubat dengan sungguh-sungguh dan membuktikan kita dengan memperbaiki diri.

ingat, allah maha pengampun dan maha penyayang.

sebesar apapun dosa kita, pintu taubat selalu terbuka lebar.

jadi, jangan pernah ragu untuk kembali kepada-nya.

semoga penjelasan ini bisa membantu menjawab kebingunganmu mengenai dan taubat.

yuk, kita sama-sama berusaha menjadi hamba yang lebih baik dan lebih taat!

Tag
Share