bacakoran.co

Pasar Optimis The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Turun Tipis, Tren Positif Lanjut?

Harga minyak dunia turun tipis saat pasar optimis The Fed bakal pangkas suku bunga acuan.--freepik

Ia memprediksi harga minyak akan tetap menunjukkan tren positif setelah Brent mencapai titik terendah sejak 2021 pekan lalu.

Para pelaku pasar optimistis The Fed akan memulai serangkaian penurunan suku bunga acuan dengan memotong hingga 50 basis poin pada Rabu ini.

BACA JUGA:Gawat! Kapal Tanker Angkut Produk Negara Adidaya Ini Dihantam Rudal Houthi, Harga Minyak Dunia Makin Melejit

BACA JUGA:Kuatnya Ekonomi AS dan Ketegangan Ini buat Harga Minyak Dunia “Memanas”

Keputusan ini dapat memberikan tekanan bagi bank sentral untuk melanjutkan kebijakan tersebut.

Pasar minyak pun didukung oleh rencana pembelian minyak untuk Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS.

AS berencana membeli hingga 6 juta barel minyak untuk mengisi cadangan tersebut, menjadikannya pembelian terbesar sejak penjualan minyak besar-besaran pada tahun 2022.

Laporan American Petroleum Institute (API) menunjukkan data persediaan minyak AS yang bervariasi.

BACA JUGA:Tensi Geopolitik Timur Tengah Meningkat Pasca AS-Inggris Bombardir Yaman, Bagaimana Nasib Harga Minyak Dunia?

BACA JUGA:Harga Minyak, Batu Bara dan Emas Kompak Anjlok, Apa Sebab?

Stok minyak mentah naik 1,96 juta barel pada pekan yang berakhir 13 September.

Sementara stok bensin dan sulingan masing-masing meningkat sekitar 2,3 juta barel.

Pasar Optimis The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Turun Tipis, Tren Positif Lanjut?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – jelang pengumuman terkait penurunan , harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan rabu (18/9/2024).

di sisi lain, potensi konflik di timur tengah tetap menjadi faktor yang mendukung pasar minyak.

adapun berjangka brent untuk pengiriman november turun 3 sen menjadi us$73,67 per barel.

sementara itu, harga minyak mentah west texas intermediate (wti) untuk pengiriman oktober turun 11 sen, atau sekitar 0,2%, menjadi us$71,08 per barel.

pada perdagangan sebelumnya, harga minyak sempat naik sekitar us$1 per barel akibat gangguan pasokan di as setelah badai francine melanda negara produsen minyak terbesar di dunia.

selain itu, harapan akan meningkatnya permintaan pasca penurunan suku bunga acuan pertama dari the fed dalam empat tahun terakhir turut mendongkrak harga minyak.

kekerasan yang meningkat di timur tengah, khususnya setelah dugaan serangan israel terhadap kelompok hizbullah di lebanon, juga turut memberikan dorongan terhadap harga minyak.

serangan ini dikhawatirkan bisa mengganggu produksi di kawasan penghasil minyak utama dunia.

“pasar telah stabil setelah memperhitungkan dampak dari badai serta meningkatnya ketegangan di timur tengah,” ujar mitsuru muraishi, analis dari fujitomi securities.

fokus investor kini tertuju pada kebijakan suku bunga acuan the fed yang diharapkan dapat meningkatkan permintaan bahan bakar di as dan melemahkan dolar.

ia memprediksi harga minyak akan tetap menunjukkan tren positif setelah brent mencapai titik terendah sejak 2021 pekan lalu.

para pelaku pasar optimistis the fed akan memulai serangkaian penurunan suku bunga acuan dengan memotong hingga 50 basis poin pada rabu ini.

keputusan ini dapat memberikan tekanan bagi bank sentral untuk melanjutkan kebijakan tersebut.

pasar minyak pun didukung oleh rencana pembelian minyak untuk cadangan minyak strategis (spr) as.

as berencana membeli hingga 6 juta barel minyak untuk mengisi cadangan tersebut, menjadikannya pembelian terbesar sejak penjualan minyak besar-besaran pada tahun 2022.

laporan american petroleum institute (api) menunjukkan data persediaan minyak as yang bervariasi.

stok minyak mentah naik 1,96 juta barel pada pekan yang berakhir 13 september.

sementara stok bensin dan sulingan masing-masing meningkat sekitar 2,3 juta barel.

Tag
Share