bacakoran.co

Profil Tom Lembong: dari Timses Anies, Eks Menteri Jokowi, hingga Terseret Kasus Impor Gula!

Kejagung tetapkan Tom Lembong, mantan Mendag era Presiden Jokowi dan timses Anies-Muhaimin sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula.--istimewa

Tom Lembong yang dikenal sebagai seorang pengusaha sekaligus ekonom senior, menyelesaikan studi di bidang Arsitektur dan Perancangan Kota di Harvard University pada 1994.

Kariernya dimulai di Divisi Ekuitas Morgan Stanley di Singapura, dan kemudian berlanjut di Deutsche Securities Indonesia pada 1999 sebagai bankir investasi.

BACA JUGA:Tom Lembong: Refleksi dan Kritik atas Kebijakan Pemerintah

BACA JUGA:Sempat Menyesal! Tom Lembong: Refleksi dan Harapan untuk Masa Depan Ekonomi Indonesia

Pada 2000, ia diangkat menjadi Kepala Divisi dan Wakil Presiden Senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yang bertugas merekapitalisasi perbankan nasional pasca-krisis moneter.

Tahun 2016 hingga 2019, Tom menjabat sebagai Kepala BKPM.

Setelah itu, ia menjadi penasihat di International Institute for Strategic Studies (IISS) di London dan International Plastic Omnium di Prancis.

Pada 2021, Tom diangkat sebagai Komisaris Utama PT Jaya Ancol oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

BACA JUGA:Kasus Vonis Bebas, Kejagung akan Usut Uang Milyaran Ronald Tannur untuk Suap Eks Pejabat MA

BACA JUGA:Kejagung Bongkar Bukti Suap Rp19 Miliar ke 3 Hakim Bebaskan Ronald Tannur, Kasus Kematian Dina Sera Afrianty

Tom Lembong juga mendirikan Consilience Policy Institute di Singapura sebagai wadah bagi para pemikir kebijakan ekonomi reformis Indonesia.

Di tengah Pilpres 2024, Tom dikenal vokal mengkritik kebijakan pemerintah, termasuk kebijakan hilirisasi nikel yang disebutnya menurunkan harga nikel.

Kritiknya sempat mendapat tanggapan keras dari Luhut Binsar Panjaitan, Menko Marves.

Saat itu, Luhut menilai pernyataan Tom tidak berdasarkan data yang tepat.

BACA JUGA:Diduga Terima Suap, Kejagung Tangkap 3 Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur Terdakwa Pembunuhan Dini Sera

Profil Tom Lembong: dari Timses Anies, Eks Menteri Jokowi, hingga Terseret Kasus Impor Gula!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus penyalahgunaan wewenang impor pula, mantan menteri perdagangan (mendag) thomas trikasih lembong atau terancam hukuman penjara seumur hidup.

adapun telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi impor gula.

selain tom lembong, kejagung, juga menetapkan ds, direktur pengembangan bisnis pt ppi sebagai tersangka kasus tersebut.

tom lembong kini telah ditahan untuk menjalani masa penahanan awal selama 20 hari di rutan.

"tersangka ttl ditempatkan di rutan salemba cabang kejaksaan negeri jakarta selatan," ungkap abdul qohar, direktur penyidikan jaksa agung muda bidang tindak pidana khusus (tipidsus).

profil tom lembong

pada pemilihan presiden (pilpres) 2024 lalu, tom lembong menjadi co-kapten tim nasional pemenangan anies baswedan-muhaimin iskandar (timnas amin).

tom lembong adalah figur penting dalam tim anies.

sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai mendag pada kabinet jokowi, menggantikan rachmad gobel.

jabatannya sebagai mendag berlangsung dari agustus 2015 - juli 2016, sebelum terkena reshuffle kabinet dan diangkat menjadi kepala badan koordinasi penanaman modal (bkpm) hingga 2019.

tom lembong yang dikenal sebagai seorang pengusaha sekaligus ekonom senior, menyelesaikan studi di bidang arsitektur dan perancangan kota di harvard university pada 1994.

kariernya dimulai di divisi ekuitas morgan stanley di singapura, dan kemudian berlanjut di deutsche securities indonesia pada 1999 sebagai bankir investasi.

pada 2000, ia diangkat menjadi kepala divisi dan wakil presiden senior di badan penyehatan perbankan nasional (bppn), yang bertugas merekapitalisasi perbankan nasional pasca-krisis moneter.

tahun 2016 hingga 2019, tom menjabat sebagai kepala bkpm.

setelah itu, ia menjadi penasihat di international institute for strategic studies (iiss) di london dan international plastic omnium di prancis.

pada 2021, tom diangkat sebagai komisaris utama pt jaya ancol oleh gubernur dki jakarta anies baswedan.

tom lembong juga mendirikan consilience policy institute di singapura sebagai wadah bagi para pemikir kebijakan ekonomi reformis indonesia.

di tengah pilpres 2024, tom dikenal vokal mengkritik kebijakan pemerintah, termasuk kebijakan hilirisasi nikel yang disebutnya menurunkan harga nikel.

kritiknya sempat mendapat tanggapan keras dari luhut binsar panjaitan, menko marves.

saat itu, luhut menilai pernyataan tom tidak berdasarkan data yang tepat.

"ketika anda di bkpm, apa yang anda lakukan? anda ditugaskan menyelesaikan oss, tetapi sampai anda meninggalkan kabinet, itu belum selesai. kami yang menyelesaikannya," ujar luhut kala itu.

luhut juga mengingatkan agar tom tidak menyebarkan informasi yang tidak akurat atau merugikan pemerintah.

"sebagai mantan pejabat, anda seharusnya lebih bijak. banyak pencapaian yang berhasil, seperti inflasi yang terkendali di bawah 3% dan surplus ekspor selama 44 bulan," kata luhut.

dikatakan, stabilitas ekonomi dan hilirisasi berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

seperti diberitakan, tom lembong tersangkut kasus terkait kebijakan impor gula yang ia setujui selama menjabat mendag.

kejagung menduga terjadi penyalahgunaan kewenangan dalam penerbitan izin impor gula mentah yang kemudian diolah menjadi gula putih, yang disebut tidak sesuai prosedur resmi.

Tag
Share