bacakoran.co

Menghebohkan! Alasan Guru Tampar Siswa SD di Tasikmalaya hingga Berujung ke Polisi

Alasan guru tampar siswa SD di Tasikmalaya hingga berujung ke polisi-Ilustrasi -

Lina juga mengungkapkan bahwa guru yang diduga menampar anaknya sempat ingin meminta maaf melalui pengacara, namun kepala sekolah diduga melarang permintaan maaf itu.

BACA JUGA:Dua Lipa Batal Konser di Jakarta, Ini Alasan Sedih di Balik Keputusan Tersebut

BACA JUGA:Begini Cara Tokopedia Rayakan Hari Pahlawan Bersama UMKM Lokal, Buruan Maksimalkan 4 Kampanye Belanja Ini

"Harusnya tidak ada larangan untuk meminta maaf," kata Lina.

Ia juga menyesalkan pihak sekolah yang malah mempertemukan anaknya dengan guru yang membuatnya trauma, bahkan merekam pertemuan tersebut tanpa izin keluarga.

Pihak Sekolah Klaim Sudah Tiga Kali Minta Maaf

Di sisi lain, Aam Amelia, Kepala Sekolah SDN Cipakat, menyatakan bahwa guru olahraga tersebut sudah tiga kali meminta maaf kepada keluarga korban.

BACA JUGA:Kejaksaan Agung Selidiki Keluarga Pengacara Terkait Kasus Suap Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur

BACA JUGA:Imbas Kericuhan Truk Tanah Tabrak Anak kecil di Tangerang, Polisi Amankan 22 Orang yang Terlibat!

"Kami sudah melakukan mediasi, namun keluarga tetap melapor ke polisi," jelas Aam. Menurutnya, tindakan sang guru sebenarnya bukan niat untuk menampar, tetapi hanya memberi peringatan.

Aam berharap kasus ini dapat segera diselesaikan dan sang siswa bisa kembali ke sekolah.

"Anak ini harus mendapat pendidikan, kami juga berusaha semaksimal mungkin untuk merangkulnya kembali ke sekolah," tambahnya.

Proses Hukum Berjalan di Polres Tasikmalaya

BACA JUGA:Bongkar Mafia Skincare! BPOM Tegaskan Akan Tindak Produk Overclaim, Siap Cabut Izin dan Publikasikan Merek

BACA JUGA:Miris! Bayi dalam Plastik Hitam Ditemukan di Tasikmalaya, Pelakunya Ibu Muda di Bawah Umur

Sementara itu, Polres Tasikmalaya mengonfirmasi bahwa laporan kekerasan ini sedang diproses dan kasusnya telah diarahkan ke KPAID untuk pendampingan anak yang masih di bawah umur.

KPAID juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan hukum bagi korban agar kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak.

Menghebohkan! Alasan Guru Tampar Siswa SD di Tasikmalaya hingga Berujung ke Polisi

Melly

Melly


bacakoran.co - penamparan siswa sd kelas 1 di tasikmalaya, jawa barat, berujung panjang hingga ke polisi.

kejadian bermula saat siswa tersebut diduga ditampar oleh seorang guru karena berkelahi dengan temannya di sekolah.

sang ibu, lina, mengungkapkan bahwa anaknya kini mengalami trauma dan enggan kembali ke sekolah.

"anak saya tidak mau sekolah lagi sejak itu. ini sudah berlangsung sekitar 8 hari," kata lina pada wartawan.

ia pun segera melaporkan kejadian ini ke polres tasikmalaya dan komisi perlindungan anak indonesia daerah (kpaid) tasikmalaya. dilansir dari  (9/11/24)

menurut lina, kejadian penamparan ini terjadi pada 29 oktober 2024.

"saat itu anak saya sedang bertengkar dengan temannya, dan tiba-tiba gurunya datang dan langsung menampar," jelas lina.

sang anak bahkan menangis di kantin setelah insiden tersebut, dan tetap ikut kegiatan olahraga meskipun sempat ditampar.

setelah mendengar pengakuan dari anaknya, lina dan suaminya memutuskan untuk melapor ke polisi karena merasa pihak sekolah tidak menanggapi dengan serius.

"kami tidak ingin masalah ini berlarut-larut, tapi tidak ada niat baik dari sekolah, jadi kami lapor ke polisi," tambah lina.

guru dan kepala sekolah diduga tak tunjukkan itikad baik

lina juga mengungkapkan bahwa guru yang diduga menampar anaknya sempat ingin meminta maaf melalui pengacara, namun kepala sekolah diduga melarang permintaan maaf itu.

"harusnya tidak ada larangan untuk meminta maaf," kata lina.

ia juga menyesalkan pihak sekolah yang malah mempertemukan anaknya dengan guru yang membuatnya trauma, bahkan merekam pertemuan tersebut tanpa izin keluarga.

pihak sekolah klaim sudah tiga kali minta maaf

di sisi lain, aam amelia, kepala sekolah sdn cipakat, menyatakan bahwa guru olahraga tersebut sudah tiga kali meminta maaf kepada keluarga korban.

"kami sudah melakukan mediasi, namun keluarga tetap melapor ke polisi," jelas aam. menurutnya, tindakan sang guru sebenarnya bukan niat untuk menampar, tetapi hanya memberi peringatan.

aam berharap kasus ini dapat segera diselesaikan dan sang siswa bisa kembali ke sekolah.

"anak ini harus mendapat pendidikan, kami juga berusaha semaksimal mungkin untuk merangkulnya kembali ke sekolah," tambahnya.

proses hukum berjalan di polres tasikmalaya

sementara itu, polres tasikmalaya mengonfirmasi bahwa laporan kekerasan ini sedang diproses dan kasusnya telah diarahkan ke kpaid untuk pendampingan anak yang masih di bawah umur.

kpaid juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan hukum bagi korban agar kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak.

ketua kpaid, ato rianto, menegaskan pentingnya penyelesaian hukum untuk mencegah kejadian serupa terulang.

"selain memulihkan kondisi anak, kami berharap proses hukum bisa memberikan efek jera," ujarnya.

kasus ini mengundang perhatian masyarakat luas dan diharapkan dapat memberikan pembelajaran agar lingkungan sekolah selalu menjadi tempat yang aman bagi semua anak.

Tag
Share