Edan! Fakta Penetapan Tersangka Kasus Rudapaksa oleh Pemuda Disabilitas di Mataram: Polisi Ungkap Bukti ini
Tampang agus pria disabilitas di Mataram ditetapkan tersangka kasus Rudapaksa mahasiswi--TikTok.com/kangbakul89/pernah_ganteng28
BACAKORAN.CO - Heboh seorang pemuda IWAS (21) yang dikenal dengan alias Agus telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Rudapaksa terhadap seorang mahasiswi berinisial MA Di Kecamatan Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kasus ini membuat heboh publik karena diketahui Agus seorang tunadaksa yang tidak memiliki kedua tangan namun diduga mampu melakukan tindakan keji tersebut.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, Agus diduga menggunakan tipu daya untuk melancarkan aksinya termasuk memaksa korban membuka pakaiannya.
Yang lebih mengejutkan, Agus menggunakan kedua kakinya untuk membuka kaki korban guna melakukan tindakan bejat tersebut.
BACA JUGA:PANAS! Effendi Simbolon Dipecat PDIP, Djarot Sebut Pengkhianat, Megawati Tak Kasih Ampun!
BACA JUGA:Lagi! Polisi Kembali Bekuk 2 Tersangka Baru Judi Online Oknum Pegawai Komdigi, Ternyata Ini Perannya
"Jadi IWAS membuka kedua kaki korban dengan menggunakan kedua kaki tersangka," Ujar Kepala Subdirektorat Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) IV Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Ni Made Pujewati dikutip dari detik.com.
Penetapan Agus sebagai tersangka didasari oleh 2 alat bukti utama dan keterangan dari 2 saksi ahli.
Kombes Syarif Hidayat, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi pada 7 Oktober 2024 sekitar pukul 12.00 WITA, saat Agus mengajak korban ke sebuah homestay di Kota Mataram.
BACA JUGA:Mencekam! Insiden Pengeroyokan Remaja oleh Geng Motor di Pasuruan Terekam CCTV, Sepeda Motor Raib
Syarif menjelaskan bahwa meskipun Agus adalah penyandang disabilitas fisik, hal tersebut tidak menghalanginya untuk melakukan tindakan pelecehan seksual.
Modus yang digunakan tersangka adalah dengan memanfaatkan kekuatan kedua kakinya untuk memaksa korban.
Berdasarkan alat bukti yang ada dan kesaksian dari 5 orang, termasuk teman korban, penjaga homestay dan korban sendiri, terungkap bahwa tindakan Rudapaksa dilakukan dengan tipu daya.