bacakoran.co

Viral! Polwan Aniaya Nenek yang Sedang Salat di Baubau, Korban Alami Patah Tulang Permanen dan Terancam Stroke

Kronologi polwan aniaya nenek saat salat --Ist

BACAKORAN.CO - Peristiwa mengejutkan terjadi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Seorang nenek bernama Arnia (66) menjadi korban penganiayaan brutal oleh seorang oknum polisi wanita (Polwan), Bripka RH.

Insiden ini viral setelah rekaman aksi kekerasan tersebut tersebar di media sosial, memicu kemarahan publik.

Kejadian bermula pada Senin, 16 Desember 2024, saat Arnia bersama suaminya berkunjung ke rumah almarhum adiknya di Perumahan Wanabakti, Kecamatan Betoambari.

BACA JUGA:Viral! Oknum Polwan Diduga Aniaya Lansia 66 Tahun di Baubau Hingga Terancam Lumpuh, Ini Kronologinya

BACA JUGA:Update Kasus Suami di Banyumas Bunuh Istri Akibat Cemburu, Telah Serahkan Diri ke Polisi

Ketika Arnia sedang menumpang salat di rumah warga, Bripka RH yang merupakan tetangga almarhum tiba-tiba datang dan langsung menghampirinya.

Tak hanya mendekati, Bripka RH terlihat menghubungi seseorang sambil menyebutkan lokasi keberadaan Arnia.

Namun, tak lama kemudian, Bripka RH mulai mengamuk tanpa alasan jelas. Ia memelintir tangan Arnia, memukul bahu kirinya, bahkan menendangnya.

“Dia memukul saya sambil berteriak. Saya tidak tahu salah saya apa, karena dia bukan keluarga kami,” ungkap Arnia.

BACA JUGA:Bukan Kali Pertama! Polisi Singapura Usir Nelayan Indonesia dengan Gelombang, Batas Wilayah Dipertanyakan

BACA JUGA:Polisi Gerebek Pabrik Senjata Api Rakitan di Lampung Tengah, Satu Pelaku Ditangkap

Aksi kekerasan ini direkam oleh salah satu anggota keluarga yang berada di lokasi, membuat bukti penganiayaan semakin kuat.

Akibat serangan tersebut, Arnia mengalami luka serius pada bahu dan lengan kirinya yang membiru.

Viral! Polwan Aniaya Nenek yang Sedang Salat di Baubau, Korban Alami Patah Tulang Permanen dan Terancam Stroke

Ainun

Ainun


bacakoran.co - peristiwa mengejutkan terjadi di kota , sulawesi tenggara.

seorang nenek bernama arnia (66) menjadi korban penganiayaan brutal oleh seorang oknum (polwan), bripka rh.

insiden ini viral setelah rekaman aksi kekerasan tersebut tersebar di media sosial, memicu kemarahan publik.

kejadian bermula pada senin, 16 desember 2024, saat arnia bersama suaminya berkunjung ke rumah almarhum adiknya di perumahan wanabakti, kecamatan betoambari.

ketika arnia sedang menumpang salat di rumah warga, bripka rh yang merupakan tetangga tiba-tiba datang dan langsung menghampirinya.

tak hanya mendekati, bripka rh terlihat menghubungi seseorang sambil menyebutkan lokasi keberadaan arnia.

namun, tak lama kemudian, bripka rh mulai mengamuk tanpa alasan jelas. ia memelintir tangan arnia, memukul bahu kirinya, bahkan menendangnya.

“dia memukul saya sambil berteriak. saya tidak tahu salah saya apa, karena dia bukan keluarga kami,” ungkap arnia.

aksi kekerasan ini direkam oleh salah satu anggota keluarga yang berada di lokasi, membuat bukti penganiayaan semakin kuat.

akibat serangan tersebut, arnia mengalami luka serius pada bahu dan lengan kirinya yang membiru.

selain itu, kaki arnia kini terasa lemah sehingga ia harus menggunakan kursi roda.

dokter menyebutkan bahwa kondisi ini berpotensi menyebabkan stroke serta .

kasat reskrim polres baubau, iptu ridlo muzain s. basuki, membenarkan adanya laporan dari korban.

“kami sudah menerima laporan dan merencanakan pemeriksaan terhadap bripka rh pada senin, 30 desember 2024. sementara itu, korban akan kami periksa di rumahnya karena kondisi kesehatannya,” ujarnya.

namun hingga kini, bripka rh belum memberikan pernyataan terkait motif di balik tindakannya.

publik pun mendesak agar kasus ini segera dituntaskan demi menegakkan keadilan.

viralnya video penganiayaan ini memicu kecaman luas dari masyarakat. netizen mengecam keras tindakan bripka rh yang dinilai mencoreng citra kepolisian.

banyak yang menuntut sanksi tegas terhadap pelaku sebagai bukti komitmen polri untuk melindungi masyarakat.  

suami korban berharap keadilan segera ditegakkan.

“kami hanya ingin keadilan. tindakan seperti ini sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang aparat,” tegasnya.

kini, masyarakat menunggu langkah tegas dari kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini dan memberikan hukuman setimpal kepada pelaku.

kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa tidak ada seorang pun yang kebal hukum, termasuk aparat negara.  

Tag
Share