bacakoran.co

Viral! Oknum Polisi Mabuk Hina Seniman 'Murahan dan Sengsara' di Subang, Klarifikasi Bikin Netizen Geram!

Oknum polisi Aiptu Hendra mabuk hina seniman murahan di Subang.-Gambar Ist-

BACAKORAN.CO - Sebuah video viral menghebohkan publik setelah oknum polisi Subang, Aiptu Hendra Gunawan, diduga dalam keadaan mabuk menghina seniman dengan ucapan menyakitkan di acara hajatan.

Kejadian ini terjadi pada 19 April 2025 di Kampung Melong, Desa Jambelaer, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Sebagaimana diunggah oleh akun X @Heraloebss, dalam video yang diunggah, Aiptu Hendra terdengar mengatakan, “orang seni itu murahan, tidak akan ada yang kaya, dan selalu sengsara,”.

Ia mengucapkan itu saat naik ke panggung acara Rusdy Oyag Percussion, yang juga terlihat dalam latar belakang dengan tulisan “rulsdy oyag percussion.”

BACA JUGA:Geger Depok! 3 Mobil Polisi Dibakar Massa Saat Tangkap Tokoh Ormas, Netizen: Harus Dibasmi!

BACA JUGA:Oknum Polisi di Pacitan Diduga Rudapaksa Tahanan Cewek 21 Tahun, Begini Kronologinya

Ucapan tersebut memicu kemarahan di kalangan seniman dan masyarakat Subang.

Dalam video lainnya, Aiptu Hendra terlihat duduk di depan panggung dengan gestur tangan yang dianggap tidak pantas, memicu reaksi keras dari netizen.

Setelah viral, Aiptu Hendra memberikan klarifikasi dan permintaan maaf.

Aiptu Hendra, yang merupakan Bhabinkamtibmas Desa Jambelaer, Polsek Kalijati, Polres Subang, meminta maaf kepada masyarakat dan seniman Subang atas ucapannya yang “kurang menyenangkan,” sambil berharap pintu maaf dibukakan.

BACA JUGA:Geger! Polisi Temukan Obat Bius di Kasus Kekerasan Seksual RSHS Bandung, Ini Bahayanya

BACA JUGA:Kacau! Oknum Polisi di Palembang Aniaya Mantan Pacar Gegara Cemburu, Ternyata Pelaku Positif Narkoba

Ia didampingi oleh tokoh seniman Subang, Joni Januar (Raka AB), serta pejabat Polres Subang seperti Kasat Intelkam, Kapolsek Kalijati, Kasi Humas, dan Kasi Propam dalam acara klarifikasi tersebut.

Namun, caption unggahan tersebut, “Semoga Netizen X-Twitter berkenan memaafkan dan mendoakan sang oknum agar di mutasi ke tempat yang lebih enak agar cepat naik pangkat,” justru memicu reaksi negatif lebih lanjut.

Viral! Oknum Polisi Mabuk Hina Seniman 'Murahan dan Sengsara' di Subang, Klarifikasi Bikin Netizen Geram!

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - sebuah video viral menghebohkan publik setelah , aiptu hendra gunawan, diduga dalam keadaan mabuk menghina seniman dengan ucapan menyakitkan di acara hajatan.

kejadian ini terjadi pada 19 april 2025 di kampung melong, desa jambelaer, kecamatan dawuan, kabupaten subang, jawa barat.

sebagaimana diunggah oleh akun x @heraloebss, dalam video yang diunggah, aiptu hendra terdengar mengatakan, “orang seni itu murahan, tidak akan ada yang kaya, dan selalu sengsara,”.

ia mengucapkan itu saat naik ke panggung acara rusdy oyag percussion, yang juga terlihat dalam latar belakang dengan tulisan “rulsdy oyag percussion.”

ucapan tersebut memicu kemarahan di kalangan seniman dan masyarakat subang.

dalam video lainnya, aiptu hendra terlihat duduk di depan panggung dengan gestur tangan yang dianggap tidak pantas, memicu reaksi keras dari netizen.

setelah viral, aiptu hendra memberikan klarifikasi dan permintaan maaf.

aiptu hendra, yang merupakan bhabinkamtibmas desa jambelaer, polsek kalijati, polres subang, meminta maaf kepada masyarakat dan seniman subang atas ucapannya yang “kurang menyenangkan,” sambil berharap pintu maaf dibukakan.

ia didampingi oleh tokoh seniman subang, joni januar (raka ab), serta pejabat polres subang seperti kasat intelkam, kapolsek kalijati, kasi humas, dan kasi propam dalam acara klarifikasi tersebut.

namun, caption unggahan tersebut, “semoga netizen x-twitter berkenan memaafkan dan mendoakan sang oknum agar di mutasi ke tempat yang lebih enak agar cepat naik pangkat,” justru memicu reaksi negatif lebih lanjut.

netizen ramai mengomentari unggahan awal, mengecam perilaku aiptu hendra dan mempertanyakan akuntabilitasnya.

@fikrisv: “yang jadi pertanyaan, kalau bapa ini lagi tugas bisa mabuk kan aneh ya, lalu dengan kata kata orang seni ga bisa kaya, emang ahmad dhani ga kesel ya, dia juga pelaku seni, banyak kok seniman yang kaya”

@indahkatulis: “yg ga mabok aja kelakuanya kayak orang mabok,apa lagi yg mabok,tambah singit parah dah. tapi anehnya bukan hukuman yg mereka terima,malah perlindungan dari sesama oknum yg jumlahnya satu mabes. mabes oknum.”

@laxusrale: “woilahh...jual sawah cma jdi pemabuk ????”

@mas_veel_: “???? gak bisa ngomong lagi aku soal ini, cuma satu kata : parah!”

@mantankamuke500: “goblok bgt ,, dia lom liat andri taulani, sule , raffi, dll orang seni yg punya mobil banyak bgt..”

@heyom_oky: “udah bosen jadi polisi nih @divpropam”

baru-baru ini oknum kepolisian juga tersandung skandal dugaan rudapaksa tahanan wanita berusia 21 tahun, berikut kronologinya.

kasus memalukan kembali bikin geger institusi kepolisian.

seorang  dari polres pacitan, jawa timur, berinisial aiptu lc, dituding melakukan aksi bejat terhadap seorang tahanan .

korbannya masih muda, usianya baru 21 tahun dan diketahui berinisial pw, warga asal jawa tengah.

 ini bukan cuma jadi sorotan internal, tapi juga mencuat ke publik dan bikin citra kepolisian tercoreng.

saat , aiptu lc menjabat sebagai pejabat sementara (ps) kepala satuan perawatan tahanan dan barang bukti (kasat tahti) di mapolres pacitan.

kabar dugaan rudapaksa ini terungkap setelah pw melapor ke bagian propam.

laporan langsung ditindaklanjuti oleh seksi profesi dan pengamanan (propam) polres pacitan dan dilanjutkan ke bidang propam polda jawa timur.

nggak butuh waktu lama, aiptu lc langsung diamankan dan ditahan di tempat khusus di gedung propam polda jatim.

menurut keterangan kabid humas polda jatim, kombes jules abraham abast, pemeriksaan internal udah dimulai sejak awal april 2025.

"benar, selama kurang lebih seminggu ini kami telah melakukan proses penahanan dan pemeriksaan kode etik terhadap salah satu anggota polres pacitan inisial lc atas dugaan kekerasan seksual terhadap tahanan perempuan," ujarnya, dikutip dari tribunjatim.com, jumat (18/4/2025).

kasus ini makin bikin publik geram setelah kronologinya terungkap.

aksi tak bermoral tersebut diduga terjadi dalam rentang waktu jumat (4/4/2025) sampai minggu (6/4/2025), tepatnya saat aiptu lc menjabat sebagai kepala penanggung jawab tahanan.

korban saat itu sedang menjalani masa tahanan karena terlibat kasus perdagangan manusia.

pw diketahui berperan sebagai muncikari yang menjual anak di bawah umur di sebuah hotel di pacitan.

meski dirinya juga sedang menjalani proses hukum, bukan berarti bisa diperlakukan seenaknya apalagi jadi korban pelecehan di dalam tahanan.

dugaan tindakan asusila itu terkuak dari hasil penyelidikan internal yang dilakukan gabungan propam polres pacitan dan propam polda jatim.

mereka bergerak cepat setelah mendapat laporan dari korban. penelusuran lebih lanjut mengungkap adanya indikasi pelanggaran berat, terutama terkait kode etik polri.

kini, aiptu lc resmi ditahan di tempat khusus di polda jatim.

ia tengah menjalani pemeriksaan intensif sambil menunggu keputusan apakah kasus ini akan dilanjutkan ke ranah pidana atau cukup dengan sanksi etik.

tapi melihat beratnya tuduhan, kemungkinan besar proses hukum akan dilanjutkan.

kasus ini menjadi tamparan keras bagi institusi kepolisian.

di tengah upaya membangun kepercayaan publik, kasus semacam ini justru memperkeruh citra polisi di mata masyarakat.

banyak pihak berharap agar pelaku mendapat sanksi setimpal, jika terbukti bersalah.

Tag
Share