bacakoran.co - dunia maya kembali dihebohkan dengan beredarnya video viral yang memperlihatkan wakil bupati (wabup) tulang bawang () hankam hasan nyaris baku hantam dengan pedagang di pasar modern unit 2.
peristiwa panas ini terjadi saat hankam tengah melakukan peninjauan dan penertiban terhadap pedagang yang berjualan di area yang dianggap tidak sesuai aturan.
dalam yang beredar di media sosial, terlihat jelas hankam mendekati sebuah lapak dagangan milik seorang pedagang ikan.
ia kemudian meminta agar mobil milik pedagang yang terparkir di dekat lapak tersebut segera dipindahkan ke lokasi lain.
“geser ini geser tolong geser, saya gak mau tahu urusan pokoknya ini geser. ini punya pemerintah kamu orang gak punya ngebangun di sini, pemerintah yang ngebangun di sini, kita tertibkan ini,” kata hankam dalam video tersebut.
tidak butuh waktu lama, seorang pria yang diduga pemilik lapak tersebut muncul dengan nada suara tinggi.
terlihat ketegangan semakin memuncak saat sang pedagang tak terima dengan ucapan dan sikap wabup hankam.
saling adu argumen pun tak terelakkan, hingga wabup sendiri membalas dengan kata-kata tegas yang memicu emosi.
"saya siap melawan! saya siap melawan!" teriak hankam di hadapan para pedagang lainnya, disaksikan langsung oleh masyarakat sekitar.
lantaran ucapan sang wabup itu, si pedagang pun nampak kesal dan mencoba melawan, hingga hampir terjadi baku hantam.
beruntung, kejadian itu cepat dilerai oleh aparat gabungan dari pemerintah kabupaten tulang bawang, tni, dan polri yang sigap mengamankan situasi.
mereka langsung menenangkan pedagang yang masih berusaha melawan dan membawa wabup menjauh dari lokasi untuk menghindari kericuhan lebih lanjut.
lantas, si pedagang juga tetap tidak menerima dan mencoba terus melawan sehingga aksi keirbutan pun semakin memuncak.
akhirnya, agar tidak mengakibatkan insiden yang tidak diinginkan, wakil bupati hankam pun dibawa pergi oleh pihaknya dari lokasi tersebut agar keributan yang lebih parah tidak terjadi.
salah seorang pedagang pasar modern unit 2 pun mengatakan bahwa awal mula keributan ini terjadi karena beberapa pedagang membantah saat ditegur gar barang dagangannya ditertibkan.
“awalnya pak wakil bupati itu menegur, tapi tiba-tiba langsung teriak ribut jadi saya kurang tau pastinya kenapa,” tutur mirzan, pedagang pasar modern unit 2.
video tersebut menjadi viral di media sosial dan menuai berbagai reaksi dari warganet.
banyak yang mendukung langkah penertiban yang dilakukan pemerintah, tetapi tak sedikit pula yang mengkritik cara komunikasi sang wabup yang dinilai terlalu emosional.
"jualan boleh asal jangan mengganggu atau jadi bikin macet pengguna jalan juga. jangan sampai ngerugiin pihak pengguna jalan. kepala daerahnya udah niat baik buat bikin lahan pasar yang rapi biar gak macet," komentar seorang akun instagram di unggahan .
"jangan semua serba diviralkan. pkl ilegal harus ditertibkanlah. jangan dikait-kaitkan dengan ekonomi. penertiban dilakukan atas dasar laporan masyarakat juga."
bahkan tak sedikit pula yang mengecam sikap wabud tersebut dalam menegur pedagang dengan mengaitkannya pada gubernur jawa barat dedi mulyadi dalam mengatasi hal serupa.
"padahal sudah ada contoh kdm @dedimulyadi71 cara mengatasi dan memberi solusi," tulis akun instagram lain.
sementara itu, dalam informasi yang beredar, hankam memberikan klarifikasinya dan menyebutkan bahwa kejadian seperti ini adalah hal yang wajar dalam proses penertiban.
"biasa itu, sudah manusiawi," kata hankam saat dikonfirmasi.
ia juga menjelaskan bahwa pemkab tulang bawang telah sejak lama mensosialisasikan pentingnya penataan pedagang agar tidak berjualan di badan jalan, sebab keberadaan lapak-lapak di lokasi tersebut kerap menghambat arus lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan lain.
hal tersebut diaturnya supaya dagangan para pedagang di pasar tersebut tidak mengganggu kendaraan yang melaju di jalan raya pasar.
ia juga mengatakan bahwa pemetaan barang dagangan yang berada di badan jalan pasar itu ternyata telah terjadi sejak satu bulan yang lalu.
hankam juga berkata bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya persuasif mulai dari teguran lisan, surat edaran, hingga pemasangan rambu larangan.
namun, sayangnya sebagian pedagang masih tetap melanggar kesepakatan yang sudah dibuat.
"sudah kami sampaikan baik itu dalam bentuk administrasi, lisan, surat edaran, rambu-rambu. sebenarnya, mereka sudah sepakat, tapi mereka mencoba-coba mendekat jalan lagi," pungkasnya.
hankam juga menegaskan bahwa tindakan penertiban akan terus dilakukan demi kenyamanan bersama dan agar pasar tetap rapi, bersih, dan tertib sesuai dengan fungsi publiknya.