BACAKORAN.CO-Mentri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI) menyebutkan tekanan dipasar keuangan domestik mulai mereda, itu bisa dilihat dimana saat ini rupiah kembali menguat, penurunan imbal hasil (yield) surat berharga negara (SBN) dan arus modal asing yang masuk.
Sri Mulyani mengungkapkan, meski tekanan cukup tinggi dipasar keuangan sejak dua bulan belakangan ini tapi pada bulan November sudah mulai mereda.
"Tekanan yang cukup tinggi di pasar keuangan memang terjadi semenjak September dan Oktober, namun sekarang mulai mereda pada November," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Virtual APBN KITA, Jumat 23 November 2023 di Jakarta, Jumat.
Meski begitu, Sri Mulyani mengingatkan supaya Indonesia tetap waspada karena masih akan terdapat dinamika global kedepan yang akan mempengaruhi pasar uang di tahan air.
BACA JUGA:Rupiah Gacor Bareng Mata Uang Asia Lain Bekuk Dolar AS
Dia juga Mengatakan nilai tukar rupiah per 22 November 2023 terapresiasi 1,88 persen dibandingkan dengan awal tahun 2023.
Situasi tersebut cenderung lebih baik dibandingkan mata uang negara lain yang masih tertekan.
Adapun mata uang dimaksud seperti rupee India yang masih mengalami depresiasi sebesar 0,68 persen (ytd), baht Thailand 1,72 persen (ytd), dong Vietnam 2,57 persen (ytd), won Korea Selatan 2,77 persen (ytd), yuan China 4,37 persen (ytd), ringgit Malaysia 6,72 persen (ytd), rand Afrika Selatan 10,93 persen (ytd), serta yen Jepang 14,02 persen (ytd).
Lebih lanjut, Dia menjelaskan, tertekannya mata uang seluruh dunia disebabkan oleh penguatan indeks dolar Amerika Serikat (AS) karena kenaikan drastis suku bunga kebijakan AS yang membuat arus modal asing keluar.
BACA JUGA:Mata Uang Asia Kompak Digebuk Dolar AS, Apa Penyebabnya?
Seri Mulyani mengatakan, Indonesia masih cukup beruntung karena sudah terdapat arus modal asing masuk saat ini.
Hingga 22 November 2023, tercatat modal asing masuk bersih sebesar Rp45,01 triliun (ytd) di pasar keuangan domestik.
Pencapaian di pasar keuangan tersebut terjadi karena adanya arus modal asing masuk sebesar Rp60,88 triliun (ytd), sedangkan terjadi arus modal asing keluar di pasar saham senilai Rp15,87 triliun (ytd).
"Dengan arus modal yang masuk, yield SBN membaik dengan menunjukkan penurunan," Katanya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Firli Bahuri Ditetapkan Tersangka Pemerasan SYL, Polisi Amankan Uang Rp 7,4 Miliar