BACAKORAN.CO- Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) telah memicu ketegangan di antara masyarakat Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Kota Palembang kembali memasuki babak tantangan saat musim hujan melanda, namun kali ini bukan hanya sekadar hujan yang menjadi ancaman.
Sejak memasuki musim hujan, jumlah kasus penderita DBD di Palembang, telah mengalami peningkatan yang signifikan.
Menurut catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, hingga 31 Januari 2024, terdapat 754 kasus penderita DBD.
Angka ini menggemparkan, mengingat bahwa pada bulan Desember 2023, hanya tercatat 90 kasus DBD di Palembang.
BACA JUGA:Fogging Cegah Wabah DBD, Perangi Nyamuk Aides Aedes. Jumlah Penderita Melonjak!
BACA JUGA:Peran Sari Kurma untuk Mengatasi Gejala DBD dan Tipes, Berikut 7 Manfaatnya Terhadap Penyakit!
Upaya serius dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang untuk mengatasi ancaman DBD dengan meluncurkan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) Lintas Sektoral.
Sebuah langkah proaktif yang bertujuan untuk melindungi warga dari bahaya nyamuk penyebab DBD di tengah musim hujan yang tak terelakkan.
Kegiatan ini menyoroti salah satu kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Ilir Timur II, yang mengalami peningkatan kasus pada hari Rabu, 7 Februari 2024.
Menyikapi situasi ini, Kepala Dinas Kesehatan Palembang, Fenty Aprina, bersama dengan Kabid SDK Dinkes Palembang, Sri Yulia Ningsih, mengungkapkan fakta.
Hingga minggu pertama Februari, tercatat 216 kasus DBD dengan 7 kematian.
BACA JUGA:Kendalikan DBD, Telur Hewan Satu Ini Diproduksi Massal, Bakal Dibangunkan Pabriknya
BACA JUGA:Waspada! 25 Kasus DBD di Bulan Desember, Dinkes OKU Tak Pernah Ungkap Ada Kematian
Angka yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencatat 756 kasus sepanjang 2023. "Ini merupakan sinyal penting bahwa kita harus bertindak cepat," ungkap Sri Yulia Ningsih.