BACAKORAN.CO - Pemilu 2024 tinggal sehari lagi. Namun, tidak semua daerah siap untuk menggelar pesta demokrasi ini. Salah satu daerah yang mengalami kendala serius adalah Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Daerah ini menghadapi berbagai insiden yang mengancam kelancaran pemilu. Mulai dari pembajakan, sabotase, hingga kerusuhan yang melibatkan logistik pemilu.
Bawaslu Paniai, sebagai lembaga pengawas pemilu, telah mengeluarkan rekomendasi untuk membatalkan pemungutan suara di tujuh distrik di wilayah ini.
BACA JUGA:KPU Ajak Rakyat Awasi Suara di Pemilu 2024
Rekomendasi ini diberikan setelah Bawaslu Paniai menerima laporan dari masyarakat dan Panwaslu di tujuh distrik yang terdampak.
Rekomendasi ini juga didukung oleh Polri yang melaporkan situasi keamanan yang rawan di Paniai.
Apa saja insiden yang menyebabkan rekomendasi pembatalan pemilu ini?
Berikut adalah beberapa peristiwa yang terjadi di Paniai, seperti yang tertulis dalam surat rekomendasi Bawaslu Paniai kepada KPU Paniai:
1. Pemindahan TPS tanpa informasi.
KPU Paniai melakukan pemindahan TPS di Distrik Baya Biru, Distrik Bogobalda, dan Distrik Youtadi tanpa memberitahukan kepada masyarakat pemilih.
BACA JUGA:Muslim, Baca Doa ini Sebelum Coblos Surat Suara di Pemilu 2024, Agar Diberi Pemimpin yang Amanah
Hal ini menimbulkan kemarahan dan kekecewaan masyarakat, karena mereka merasa hak pilih mereka tidak dihargai. Apalagi, pemindahan TPS ini juga tidak memperhatikan sistem pemungutan suara khusus yang digunakan oleh masyarakat Papua, yaitu sistem noken atau ikat.
Akibatnya, masyarakat Distrik Baya Biru membakar kantor distrik mereka pada 11 Februari 2024.
2.Penghilangan logistik pemilu.
Beberapa kelompok penyelenggara pemilu ad hoc dan pendukung caleg tertentu melakukan penghilangan logistik pemilu di Distrik Muyetadi dan Distrik Aweida.
Logistik yang hilang meliputi formulir C Hasil Ukuran Plano, Berita Acara, dan Sertifikat Hasil. Logistik ini penting untuk proses penghitungan suara.
BACA JUGA:Busyet! Terjadi 355 Pelanggaran Konten Internet selama Tahapan Kampanye, Ini Kata Bawaslu
Penghilangan ini terjadi saat pendistribusian logistik dari Kabupaten Paniai ke distrik-distrik tersebut pada 12 Februari 2024.