Kondisi Rupiah Rupiah di Tengah Terus Melonjaknya Utang Pemerintah

Rabu 28 Feb 2024 - 10:33 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACAKORAN.CO – Rupiah lanjut melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (28/2/2024).

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.664 per USD, turun 0,12 persen dibanding perdagangan sebelumnya.
Sedangkan indeks dolar AS naik 0,03 persen ke 103,86.

Beberapa mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi.

Tercatat yen Jepang naik 0,08 persen, dolar Singapura ambles 0,01 persen, won Korea Selatan anjlok 0,12 persen, peso Filipina melemah 0,10 persen, dan rupee India stagnan.

BACA JUGA:Rupiah Tertekan Lonjakan Harga Beras dan Bayang-bayang Inflasi

BACA JUGA:Jelang Pengumuman RDG BI, Rupiah dan Sejumlah Mata Uang Asia Senasib, Seperti Apa?

Sementara itu, yuan China anjlok 0,01 persen, ringgit Malaysia melaju 0,01 persen, dan baht Thailand tergerus 0,01 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyatakan bahwa sentimen negatif datang dari komentar pejabat Federal Reserve System atau The Fed yang mengisyaratkan tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga karena tingginya inflasi.

Kondisi ini membuat dolar mendekati level tertinggi selama tiga bulan.

Fokus pasar saat ini adalah pada data harga Personal Consumption Expenditure (PCE) AS yang akan dirilis pada Kamis pekan ini.

BACA JUGA:Faktor Domestik Picu Inflasi Ini Buat Rupiah Terkapar di Awal Pekan

BACA JUGA:Data Properti AS di Luar Ekspekstasi Pasar, Begini Perkiraan Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Data tersebut diperkirakan akan menunjukkan angka inflasi yang stagnan, memberikan dorongan bagi bank sentral untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan.

Di dalam negeri, pelaku pasar memperhatikan pertumbuhan utang pemerintah yang terus meningkat.

Data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan bahwa pada Januari 2024, utang pemerintah mencapai Rp8.253,09 triliun atau sekitar 38,75 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Kategori :