Pihak berwenang sedang melakukan pencarian hingga tujuh orang yang diperkirakan berada di dalam air, meski belum jelas apakah mereka termasuk dalam dua orang yang telah diselamatkan.
Rekaman video menunjukkan hampir semua lampu kapal padam sesaat sebelum menabrak Jembatan Baltimore.
Paul Wiedefeld, Menteri Transportasi Maryland dalam konferensi pers menyatakan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa kehilangan daya menjadi penyebab insiden kapal kontainer menabrak Jembatan Baltimore hingga ambruk.
Bencana yang terjadi pada dini hari di Jembatan Baltimore ini akan menimbulkan gangguan besar, baik bagi pengiriman di salah satu pelabuhan tersibuk di Pantai Timur AS maupun di jalan raya.
Musibah ini memutus jalur penting di jalan raya utama yang mengelilingi Baltimore.
BACA JUGA:Alat Pemasang Girder Jembatan Fly Over Tebing Bantaian Muara Enim Ambruk, Sejumlah Pekerja Tertimpa
BACA JUGA:Pemerintah Tidak Tanggap, Jembatan Penghubung Dua Kabupaten Terendam Banjir
Gubernur Maryland Wes Moore telah mengumumkan keadaan darurat.
Gedung Putih sedang memantau perkembangan insiden ini, tanpa ada tanda-tanda niat jahat yang terlihat, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Sementara itu, Menteri Transportasi Pete Buttigieg telah menawarkan dukungan melalui platform X saat upaya penyelamatan masih berlangsung.
Penutupan yang diperpanjang akan menyebabkan kekacauan bagi para pelancong menjelang akhir pekan libur Paskah, terutama di koridor yang sudah padat antara New York dan Washington.
BACA JUGA:Sempat Terisolir, Warga Bangun Jembatan Darurat, Berjibaku Tumpuki Batang Pohon. Ini Perjuangannya…
Jembatan Baltimore memungkinkan kapal komersial masuk ke Pelabuhan Baltimore, yang merupakan salah satu pelabuhan terbesar di AS dalam hal volume dan nilai kargo.