Menangis Pilu! Ratusan Kerbau Mati Mendadak, Membuat Peternak Terpaksa Jual Ternak Dengan Harga yang Murah

Senin 15 Apr 2024 - 23:14 WIB
Reporter : Desta
Editor : Desta

Hingga 13 April 2024, sudah 431 ekor kerbau milik peternak di Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir yang mati mendadak.

Penyakit ngorok menjadi salah satu penyakit yang mengakibatkan kerugian ekonomi bagi peternak.

Biasanya penyakit ini menyerang hewan ternak sapi dan kerbau yang sifatnya akut bahkan sampai fatal. Penyakit ini sering terjadi terutama saat musim hujan tiba.

BACA JUGA:Waspada! 7 Penyakit yang Sering Terjadi Setelah Lebaran, Apa Saja?
Akibat kejadian ini, peternak kerbau di Pampangan OKI mengalami kerugian hingga ratusan juta hingga miliaran rupiah. Pasalnya hewan yang terserang penyakit tersebut dalam waktu singkat akan mati dan petani tak berani menyembelih dan menjualnya.

Bahkan tidak sedikit kerbau yang mati mendadak di padang rumput atau rawa-rawa tak di ketahui oleh pemiliknya. Kerbau-kerbau itupun menjadi bangkai dan dibiarkan membusuk.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan OKI, Dedy Kurniawan mengatakan, berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan klinis pada kerbau, menunjukkan gejala penyakit Septiceimia Epizootica (SE).

Terkait adanya kematian kerbau pasca vaksinasi, tambah Dedy bisa dipengaruhi karena ternak kerbau sudah terjangkit kuman SE, namun tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala sakit.

BACA JUGA:Viral! Pria Asal Gresik Hilang Konsentrasi Saat Berkendara Berujung Meninggal Dunia, Kok Bisa?

BACA JUGA:Matikan HP Kamu Sekarang! Inilah 5 Dampak Buruk Begadang yang Wajib Kamu Ketahui, Salah Satunya Jantung...


" Faktor pembentukan kekebalan tubuh yang belum sempurna karena baru vaksin pertama,"jelasnya Minggu 14 April 2024.

Kemudian faktor pemindahan dan lalu lintas dari zona tertular ke zona steril cukup intens, serta faktor adanya investasi parasit darah.

Menurutnya Tim di lapangan masih terus melakukan pengobatan. Petugas hanya libur pada Rabu 10 April 2024 atau saat Hari Raya Idulfitri. "Sekarang kita sedang di kandang ternak kerbau Desa Deling,"katanya.

Dia menguraikan, dari data sementara petugas lapangan, kerbau mati mendadak sudah terjadi sejak Maret 2024. Pada  16 Maret 2024 tercatat sebanyak 4 ekor kerbau suspek SE di Desa Bukit Batu Kecamatan Air Sugihan, hasil nekropsi tim dokter Puskeswan Pampangan.

BACA JUGA:5 HP Infinix di Harga 1 Jutaan, Spesifikasi Gahar dengan Desain Mewah Siap Saingi Brand Mahal!

BACA JUGA:4 Alasan Wajib Konsumsi Buah Manggis Untuk Asam Lambung Biar Cepat Sehat, Yuk Simak!

Kemudian pada 28 Maret  kematian 192 ekor kerbau di Dusun Sungai Rasau Desa Riding Kecamatan Pangkalan Lampam.

Selanjutnya pada 1 April  kematian 180 ekor di Dusun Rengas Potong delapan ekor di Dusun Rengas Abang, 4 ekor di Dusun Sungai Setanjung, 15 ekor di Dusun Sungai Damping Desa Riding Kecamatan Pangkalan Lampam.

Selanjutnya pada 3 April kematian 7 ekor kerbau di Desa Semudin Kecamatan Jejawi dan pada 6 April kematian  12 ekor kerbau di Dusun Lebak Simpenan, empat ekor di Dusun Penyajab Desa Riding.

Kategori :