BACAKORAN.CO – Ketidakpastian ekonomi global yang terjadi di 2023, diperkirakan akan berlanjut.
Bahkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi global cenderung menunjukkan perlambatan dan stagnasi dalam dua tahun ke depan, di 2024 dan 2025.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menyatakan pemicunya antara lain inflasi di Amerika Serikat (AS), menurunnya permintaan di China dan Eropa, serta dampak dari ketegangan geopolitik.
Adapun saat ini tengah berlangsung peperangan di berbagai belahan dunia, seperti Rusia dengan Ukraina, Israel dengan Palestina dan Hamas.
BACA JUGA:Tidak Ada Satu Pun di Pulau Jawa! Ini 10 Besar Provinsi Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Teranyar, konflik Timur Tengah kian memanas menyusul serangan balasan Iran ke Israel.
IMF memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil global hanya mencapai 3,2 persen pada periode 2024-2025.
Angka ini naik 0,1 persen dari proyeksi sebelumnya yang dirilis pada bulan Januari.
Pertumbuhan 3,2 persen ini sama dengan tingkat pertumbuhan pada tahun 2023.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Sumsel 5,08% Lampaui Nasional, Tertinggi Kedua di Sumatera
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan 2023: Analisis dan Implikasi
"Meski ekonomi global menunjukkan ketahanan yang kuat dengan pertumbuhan yang stabil dan penurunan inflasi, namun masih ada berbagai tantangan yang dihadapi," ujar Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas seperti dilansir dari Reuters hari ini, Rabu (17/4/2024).
Menurutnya, potensi peningkatan konflik di Timur Tengah setelah serangan Iran terhadap Israel dapat berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi.
Gourinchas menyatakan, konflik tersebut berpotensi meningkatkan harga minyak dan inflasi.