Sedangkan wudhu tidak hanya menghilangkan najis, tetapi juga mengharuskan kita menyertakan doa-doa dan kalimat-kalimat suci.
Kondisi Darurat dan Keluwesan dalam Islam
Berwudhu dalam wc atau kamar mandi--kemenag.go.id
Dalam kondisi darurat tertentu, seperti tidak adanya tempat wudhu yang terpisah dengan toilet, atau dalam situasi tertentu.
BACA JUGA:4 Rumus Menentramkan Hati Menurut Ustadz Adi Hidayat, Salah Satunya dengan Sholat, Kok Bisa?
Seperti saat berada di tempat-tempat yang padat seperti saat haji atau umrah, Islam memberikan kelonggaran.
Ketika tidak memungkinkan adanya tempat wudhu yang terpisah, berwudhu di tempat yang menyatu dengan toilet diperbolehkan asalkan tidak ada tempat lain yang tersedia.
Namun, dalam kondisi tersebut, kalimat-kalimat suci dapat diucapkan dalam hati, dan setelah selesai berwudhu, kita keluar dari toilet dan mengucapkan doa-doa sebagai penutup.
Ini menunjukkan fleksibilitas Islam dalam menangani kondisi-kondisi yang tidak biasa atau mendesak.
BACA JUGA:Benarkah 6 Hari Puasa Syawal Pahalanya Seperti Satu Tahun? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat..
BACA JUGA:5 Manfaat Zakat yang Tidak Diketahui, Apa Saja Sih? Ini Penjelasan Menurut Ustadz Adi Hidayat
Dalam Islam, ada prinsip bahwa segala yang tidak dilarang secara khusus diperbolehkan dalam kondisi darurat atau tertentu, selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar agama.
Dengan demikian, meskipun idealnya tempat wudhu seharusnya terpisah dari toilet, Islam memberikan kelonggaran dalam kondisi-kondisi tertentu di mana tempat wudhu dan toilet menyatu.
Dalam kondisi seperti itu, kita dapat melakukan wudhu di tempat yang tersedia, dengan catatan bahwa kalimat-kalimat suci diucapkan dalam hati, dan doa-doa penting sebagai penutup dapat diucapkan setelah keluar dari toilet.
BACA JUGA:3 Amalan Terakhir Ramadhan yang Harus Kamu Pegang Teguh Menurut Ustadz Adi Hidayat, Apa Saja?