Kasus Subvarian Covid “Meledak” di Singapura, Bagaimana di Indonesia? Simak Penjelasan Kemenkes!

Kamis 23 May 2024 - 14:34 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACAKORAN.CO – Kasus Covid-19 kembali melonjak di Singapura dan Amerika.

Di Singapura, puncak Covid-19 diperkirakan terjadi pada pertengahan dan akhir bulan Juni.

Adapun lonjakan kasus Covid-19 di Singapura ini disebabkan subvarian virus corona (Covid-19) KP.1 dan KP.2.

Lantasi bagaimana dengan kondisi di Indonesia?

BACA JUGA:Mau Liburan ke Singapura? Hindari Berkunjung di Bulan Ini, Puncak Gelombang Baru Covid-19!

BACA JUGA:Sempat Viral dan Menjadi Produk Lokal Ternama Selama Pandemi Covid 19, Begini Nasib Brand Hamlin Sekarang...

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memastikan subvarian covid KP itu belum ditemukan di Indonesia.

Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril menyebutkan, subvarian KP ini telah terdeteksi di Malaysia, Thailand, dan Kamboja.

Namun belum ada laporan kasus di Indonesia.

Syahril menjelaskan, KP.1 dan KP.2 adalah subvarian turunan dari Omicron JN.1.

BACA JUGA:Rasio Kredit Macet Bank Melonjak Jelang Berakhirnya Restrukturisasi Kredit Covid-19, Apa Penyebab?

BACA JUGA:Viral Isu Konspirasi Virus Covid 19 Disebabkan Oleh Rockefeller Foundation, Benarkah? Begini Penjelasannya

Secara global, subvarian JN.1 mendominasi di sebagian besar negara, dengan prevalensi sebesar 54,3 persen.

"Hingga Mei 2024, kasus Covid-19 di Indonesia didominasi oleh subvarian Omicron JN.1.1, JN.1, dan JN.1.39. Subvarian KP belum ditemukan," kata Syahril, mengutip situs resmi Kemenkes.

Menurut Syahril, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan KP.2 sebagai variant under monitoring per 3 Mei 2024.

Kategori :