"Keragaman tekstur dan komposisi di Gunung Washburn merupakan penemuan yang menarik bagi tim,” terang Brad Garczynski dari Western
BACA JUGA:Menurut Penelitian, NASA Temukan Ukuran Bulan Mulai 'Menyusut', Apa Sih Penyebabnya?
Washington University di Bellingham, salah satu pemimpin penelitian tersebut.
Brad dalam pernyataannya yang dikutip dari Live Science mengatakan, bebatuan tersebut mewakili sekumpulan karunia geologi yang dibawa turun dari tepi kawah dan berpotensi lebih dari itu.
Para peneliti menambahkan meski Atoko adalah batu berwarna pertama yang terlihat di Mars dan hampir pasti tidak akan menjadi yang terakhir.
Pasalnya, misi menuju tepi Kawah Jezero oleh Perseverance masih berlanjut.
Perseverance mendarat di Mars pada Februari 2021, dan sejak saat itu telah menjelajahi Kawah Jezero, sebuah wilayah yang diduga dulunya merupakan danau purba.
Misi utama penjelajah ini adalah menemukan tanda-tanda kehidupan purba, dan telah mengumpulkan 24 sampel geologi untuk dipelajari.
Perjalanan saat ini melalui Kawah Jezero merupakan bagian dari eksplorasi keempat Perseverance untuk menemukan mineral karbonat dan olivin di sepanjang tepi kawah.
Dengan menganalisis mineral-mineral ini, para ilmuwan bisa mendapatkan gambaran tentang kadar karbon dioksida Mars di masa lalu, yang merupakan indikator penting iklim historisnya.
BACA JUGA:Penelitihan di Jepang ! Golongan Darah Cermin Kepribadian, Cari Tahu Golongan Darahmu ?
BACA JUGA:GAWAT Menurut Peneliti Air Zamzam Akan Habis Hingga 50 Tahun Kedepan, Akibat Perubahan Ini
Karbonat termasuk mineral yang sangat baik untuk mengawetkan fosil, yang dapat menunjukkan jejak kehidupan purba, jika memang ada.