"Saya pribadi sudah merelakan helm itu, tapi belakangan ini saya merasa ada pihak yang diuntungkan dalam masalah ini, ada yang mencari keuntungan. Jadi, saya menjadi tidak ikhlas dan ingin meminta ganti rugi helm dan sepatu kepada pihak keluarga," tutur Fransiskus Marbun.
BACA JUGA:Gara-gara Angin Kompresor, Nyawa Buruh Pabrik Melayang
Pitra Romadoni menunjukkan kondisi motor Eky dari depan dan samping untuk menyangkal bahwa kasus Vina Cirebon disebabkan oleh kecelakaan.
Pitra juga selalu menunjukkan foto dari samping helm.
"Karena dia menunjukkan slide dari belakang dan samping, kalau dari samping terlihat seperti helm half face, bukan full face. Dia tidak menunjukkan foto dari depan. Foto yang ditampilkan adalah foto di tempat kejadian perkara (TKP), bukan di ruang mayat. Sedangkan foto yang saya ambil di ruang mayat, tampak bagian depan helm hancur," ujar Fransiskus Marbun.
BACA JUGA:KIM Plus Resmi Usung Ridwan Kamil - Suswono, Asa Duet Anies - Doel Pupus! Kok Bisa?
Fransiskus memang tidak bisa membuktikan bahwa motif kasus Vina adalah kecelakaan, tetapi dia meyakini berdasarkan kerusakan helm bahwa telah terjadi kecelakaan.
"Saya tidak bisa membuktikan itu kecelakaan, tetapi pecahnya helm itu membuktikan adanya kecelakaan," ucapnya.
Dari foto tampak depan, terlihat jelas bahwa bagian mulut helm tersebut sudah patah, hanya tersisa busa bagian dalam saja.
"Kalau ketemu sama Pitra, saya siap. Helm dan motor tidak rusak, saya berani bilang helm itu memang rusak dan ada buktinya karena itu milik saya, makanya saya yakin. Dia baru menangani kasus ini, dia tidak tahu yang terjadi pada tahun 2016," kata Fransiskus Marbun.
BACA JUGA:Pagi Ini Presiden Jokowi Reshuffle Kabinet, Siapa Saja yang Lengser?
Pitra Romadoni tetap bersikeras bahwa helm yang dipakai Eky tidak rusak karena kacanya tidak pecah.
Emosi Fransiskus memuncak mendengar pernyataan Pitra Romadoni, sampai-sampai dia menantang pengacara Iptu Rudiana itu untuk berkelahi.