Dia mengecam tindakan DPR RI yang dianggapnya seenaknya menjegal Undang-Undang (UU) yang telah diputuskan oleh MK demi kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
Menurut Reza, saat ini MK sedang berupaya memperbaiki citranya yang sempat hancur, dan untuk itu, dia mengajak seluruh massa aksi untuk mendukung putusan MK.
"Ini bukan daerah milik keluarga tertentu. Miris melihatnya. Teman-teman semua di sini, semoga bisa melawan ini terus," seru Reza dari atas mobil komando.
Namun, di tengah semangatnya, Reza juga mengingatkan massa aksi untuk tetap tenang dan damai dalam menyampaikan aspirasi mereka.
"Saya hanya ingin berpesan, teman-teman jaga diri baik-baik, kita tetap tertib, kondusif. Kita tunjukkan bahwa kita bisa menjaga situasi hari ini," lanjutnya.
Sekitar pukul 12.46 WIB, massa BEM SI mulai berdatangan ke depan gedung DPR RI.
Meskipun panas terik, semangat para demonstran tidak surut untuk terus menyuarakan tuntutan mereka.
Akibatnya, Jalan Gatot Subroto terpantau sudah ditutup oleh pihak kepolisian karena aksi unjuk rasa yang meluber hingga ke ruas jalan.
BACA JUGA:DPR Tolak Putusan MK Lalu Revisi UU Pilkada, Jokowi Bilang Biasa, Apa Alasannya?
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial menampilkan aksi anarkis diduga dilakukan oleh oknum aparat saat aksi damai yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bengkulu pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Aksi tersebut dilakukan di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu sebagai bentuk protes terhadap rezim dan untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Video yang diunggah oleh akun Instagram BEM KBM Universitas Bengkulu ini telah mendapat lebih dari 12 ribu tanggapan.
Dalam unggahan tersebut, BEM Universitas Bengkulu menyatakan bahwa aksi dimulai sekitar pukul 17.30 WIB dengan suasana damai.