Usai Dilantik, Presiden Prabowo Gelar Pertemuan dengan Sejumlah Pemimpin Negara dan Utusan di Istana Merdeka

Senin 21 Oct 2024 - 08:25 WIB
Reporter : Deby Tri
Editor : Deby Tri

BACAKORAN.CO - Setelah resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, Prabowo Subianto memulai langkah diplomatiknya dengan mengadakan pertemuan penting bersama sejumlah pemimpin negara dan utusan khusus.

Acara ini berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu, 20 Oktober 2024, dan dihadiri oleh tokoh-tokoh yang sebelumnya turut menyaksikan pelantikan di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD.

Pertemuan dimulai dengan kehadiran Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles, yang tiba pukul 16.30 WIB.

Setelah sesi foto bersama dan penandatanganan buku tamu kenegaraan di Ruang Kredensial, diskusi berlanjut di Ruang Jepara.

BACA JUGA:Fantastis! Ini Perbandingan Mencolok Harga Jam Tangan Prabowo vs Gibran saat Pelantikan

BACA JUGA:Resmi! Prabowo Subianto Umumkan Nama-nama Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan

Pertemuan ini menandai awal dari serangkaian dialog bilateral yang bertujuan untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Australia.

Dikutip Bacakoran.co dari setneg.go.id pada senin, 21 oktober 2024, setelah dilantik Presiden Prabowo mengelar pertemuan dengan sejumlah pemimpin negara dan utusan khusus.

Selanjutnya, Presiden Prabowo berturut-turut menerima utusan khusus dari Inggris, David Lammy, serta Wakil Perdana Menteri Selandia Baru, Winston Peters.

Tidak hanya utusan khusus, sore itu juga ditandai dengan kunjungan dari beberapa pemimpin negara sahabat yang menunjukkan dukungannya terhadap pemerintahan baru Indonesia.

BACA JUGA:Siap Majukan Ekonomi! Begini Ungkap Prabowo dalam Pidatonya Setelah Pelantikan Menjadi Presiden RI Ke-8

BACA JUGA:Usai Pelantikan Prabowo-Gibran, Anis Baswedan dan Cak Imin Terlihat Makan Siang Bersama

Di antara pemimpin negara yang hadir di Istana Merdeka adalah Perdana Menteri Republik Korea, Han Duck Soo, Perdana Menteri Singapura, Lawrence Shyun Tsai Wong, Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, Perdana Menteri Vanuatu, Charlot Salwai, Wakil Presiden Laos, Pany Yathotou, dan Wakil Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Han Zheng.

Kehadiran para pemimpin dan utusan dari berbagai negara ini tidak hanya menunjukkan hubungan yang telah terjalin dengan baik, tetapi juga membuka jalur komunikasi untuk memperluas kerja sama di masa depan.

Pertemuan ini menawarkan peluang untuk memperkuat kolaborasi di berbagai sektor, seperti ekonomi, pendidikan, teknologi, dan kebudayaan, yang diharapkan akan membawa manfaat signifikan bagi masyarakat di kedua negara yang terlibat.

Kategori :