"Serta menjaga kesehatan dengan menghindari aktivitas berlebihan di luar ruangan pada siang hari, memastikan tubuh tetap terhidrasi, dan memantau suhu udara secara berkala," tegas Andri.
Di saat yang sama, lanjutnya, juga perlu diwaspadai adanya potensi cuaca ekstrem di periode peralihan musim ini yang berdurasi singkat dan tidak merata.
"Seperti hujan sedang-lebat, hujan es, dan angin kencang, serta juga fenomena berskala lokal seperti puting beliung. Yang bisa terjadi di sore hingga malam hari," katanya.
Sebelumnya, BMKG dalam publikasi Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian II Oktober 2024 tanggal 23 Oktober 2024 merilis, sejumlah wilayah di Indonesia kini tengah mengalami hari tanpa hujan (HTH) ekstrem panjang atau lebih dari 60 hari.
Hasil pengamatan per 20 Oktober 2024, BMKG mencatat, HTH kategori Sangat Panjang (31-60 hari) terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
Lalu, HTH kategori Ekstrem Panjang (>60 hari) terjadi di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
Serta HTH terpanjang terjadi di Pakistaji dan Probolinggo, Jawa Timur selama 179 hari.