Namun, klaim ini dibantah oleh militer Israel.
BACA JUGA:Israel Pertimbangkan Gencatan Senjata dengan Hizbullah, Kabinet Gelar Rapat Penting Hari Ini!
BACA JUGA:Pembunuhan Rabi asal Israel di UEA, Tiga Tersangka Ditangkap Ditangkap, Motif Terungkap?
Tentara Israel menyebut serangan tersebut sebagai langkah untuk menghentikan militan Hamas dari berkumpul kembali, dengan klaim telah menewaskan ratusan anggota Hamas.
Di sisi lain, Hamas mengklaim berhasil melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Israel dengan roket anti-tank, mortir, dan alat peledak.
Di tengah konflik, para pemimpin Hamas bertemu pejabat Mesir di Kairo untuk membahas kemungkinan kesepakatan gencatan senjata.
Pembicaraan ini juga melibatkan AS, Qatar, dan Turki, dengan tujuan membebaskan sandera Israel sebagai imbalan pembebasan tahanan Palestina.
BACA JUGA:Panas! Unilever Digugat Anak Usaha Sendiri, Dukungan untuk Gaza Jadi Sorotan!
Namun, situasi masih jauh dari resolusi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa perang hanya akan berakhir jika Hamas berhasil diberantas sepenuhnya.
Konflik ini telah menewaskan lebih dari 44.300 warga Gaza dan memaksa hampir seluruh penduduknya mengungsi, menurut pejabat Palestina.
Sebagian besar infrastruktur Gaza kini hancur.
BACA JUGA:AS Kecam Keras! Serangan Israel di Gaza Tewaskan Banyak Warga Sipil
BACA JUGA:Tragis! 109 Warga Tewas akibat Serangan Brutal Israel ke Apartemen 5 Lantai di Gaza Utara
Ketegangan meningkat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menculik lebih dari 250 sandera, seperti dilaporkan pejabat Israel.