Geger! Kepala Polisi Korea Selatan Ditangkap Terkait Skandal Darurat Militer

Rabu 11 Dec 2024 - 11:24 WIB
Reporter : Melly
Editor : Melly

BACAKORAN.CO - Kabar heboh datang dari Korea Selatan! Dua petinggi polisi, Cho Ji-ho (Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional) dan Kim Bong-sik (Kepala Badan Kepolisian Metropolitan Seoul), resmi ditangkap pada Rabu dini hari waktu setempat.

Keduanya terjerat tuduhan pemberontakan terkait pemberlakuan darurat militer yang memicu kontroversi besar di negeri ginseng ini.  

Dilansir Yonhap, penangkapan berlangsung dramatis sekitar pukul 03.50 tanpa surat perintah.

Tim investigasi khusus yang menangani kasus ini memiliki waktu 48 jam untuk menahan dan menginterogasi keduanya sesuai aturan penangkapan darurat.  

BACA JUGA:Buntut Darurat Militer, Presiden Korea Selatan Dilarang Bepergian ke Luar Negeri, Kok Bisa?

BACA JUGA:Menhan Korsel Mundur Usai Usul Darurat Militer, Begini Kronologinya!

Kejadian ini bermula dari dugaan bahwa Cho dan Kim memerintahkan personel kepolisian untuk menutup akses ke kompleks Majelis Nasional.

Langkah ini diduga bertujuan menghalangi anggota parlemen masuk ke gedung parlemen guna membatalkan deklarasi darurat militer.

Bahkan, Cho dituding mengerahkan petugas polisi ke Komisi Pemilihan Umum Nasional untuk membantu militer melaksanakan perintah tersebut.  

Saat ini, baik Cho maupun Kim tengah menghadapi larangan bepergian selama penyelidikan berlangsung.  

BACA JUGA:Dampak Sosial dari Darurat Militer di Korea Selatan, Begini Reaksi Masyarakat

BACA JUGA:Hanya Berlaku 12 Jam, Presiden Yoon Resmi Cabut Status Darurat Militer Korea Selatan, Ini Alasannya!

Skandal ini semakin panas setelah Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, ikut terseret dalam kasus pemberontakan ini.

Presiden Yoon kini berstatus tersangka atas tuduhan pengkhianatan dan keterlibatan dalam pemberlakuan darurat militer yang menghebohkan publik pada awal Desember 2024.  

Menurut laporan Yonhap, Kementerian Kehakiman telah memberlakukan larangan bepergian terhadap Presiden Yoon setelah Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) mengajukan permintaan resmi.

Kategori :