Berdasarkan kesaksian J, ia dipaksa masuk ke dalam kelas oleh empat siswa tiga dari kelas 6 SD dan satu dari kelas 5 SD.
BACA JUGA:Miris! Pimpinan Ponpes di Karawang Resmi Jadi Tersangka Kasus Pencabulan 6 Anak Dibawah Umur
BACA JUGA:Bejat! Ketua dan Pengurus Ponpes di Trenggalek Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Belasan Santriwati
Kepala J dibenturkan ke lemari dan tembok, lalu tubuhnya dijatuhkan ke lantai.
Tidak berhenti di situ, dada J diremas, dan kelaminnya disodok dengan kayu.
“Anak saya juga dipalak, tasnya dibuang, dan hampir diraba bagian vitalnya. Setelah kejadian itu, dia mengurung diri di kamar selama empat hari, sering menangis, sulit makan, dan belum mau kembali ke sekolah,” ujar L dengan air mata berlinang.
L berharap pelaku mendapatkan hukuman setimpal dan keadilan bisa ditegakkan.
BACA JUGA:Netizen Geram Ivan Gunawan dan Saipul Jamil Bercandakan Kasus Pencabulan Anak, Ini Faktanya!
BACA JUGA:Biadab! 10 Santri Junior Korban Pencabulan Seniornya di Ponpes Cilegon, Ini Modusnya!
“Anak saya trauma berat. Saya ingin hukum berjalan seadil-adilnya,” tegasnya.
Kasus ini menjadi perhatian serius masyarakat, terutama terkait perlindungan anak di lingkungan sekolah.
Polres Rembang menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.