BACAKORAN.CO - Masih ingat dengan keluhan warga Kelurahan Majasari Kecamatan Prabumulih Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya di RT 5 RT 6 RW 04 yang bermukim di sekitar aliran Sungai Kelekar Prabumulih beberapa waktu lalu?.
Ketika itu sejumlah warga mempersoalkan proyek normalisasi dan pembangunan talud atau tembok penahan air di beberapa titik Sungai Kelekar.
Menurut warga ketika itu, proyek yang menggunakan Dana Bantuan Gubernur (Bangub) Sumatera Selatan tahun 2024 itu tak sesuai dengan yang di janjikan dan tak sesuai sesuai dengan harapan warga.
Menurut warga dalam pembangunan proyek itu, kontraktor telah merobohkan talud lama. Kemudian talud baru yang di bangunan hanya 100 meter di kiri dan kanan sungai, sementara diketahui dalam perencanaaan akan di bangun sepanjang 159 meter di kiri dan kanan sungai.
BACA JUGA:Dana Bangub Sumsel, Talud Lama Dirobohkan, Pembangunan yang Baru Tak Sesuai Harapan
BACA JUGA:Pencuri Trafo Listrik Bernilai Puluhan Juta Kembali Berulang, Polres Prabumulih Bentuk Tim Khusus
Wargapun menyampaikan keluhan mereka kepada Pemerintah Kelurahan.
Nah, masih terkait dengan keluhan warga itu, Rabu 18 Desember 2024, Anggota Komisi III DPRD Kota Prabumulih langsung meninjau lokasi proyek.
Tampak dalam unjungan itu Ketua Komisi III, Nicko Adha Pranata bersama Evy Susanti SE, Ade Irama, Hj Nurlisna, Apriansyah, dan Adha Nahar Dian Jaya.
Selain itu tampak juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek normalisasi untuk wilayah Kecamatan Prabumulih Selatan, Musni, serta perwakilan dari Inspektorat dan Kejaksaan Negeri Prabumulih.
BACA JUGA:Di China Koruptor Dihukum Mati, di Indonesia Suami Sandra Dewi Malah Drama Selama di Pengadilan
Para wakil rakyat itu kemudian berbincang dengan sejumlah warga. Mereka mendengarkan langsung keluhan dan keinginan warga yang bermukim di sekitar Sungai Kelekar.
Dihadapan warga Nicko Adha Pranata, Ketua Komisi III DPRD Prabumulih, mengatakan bahwa kunjungan itu merupakan respons terhadap keluhan masyarakat mengenai proyek normalisasi dan pembangunan talud di Sungai Kelekar di Kelurahan Majasari, Kecamatan Prabumulih Selatan.
“Ini adalah tindak lanjut dari keluhan masyarakat,” ujar Nicko kepada sejumlah media di sela-sela kunjungan itu.
Menurutnya, setelah melihat langsung dan mendapat sejumlalh keterangan bahwa proyek normalisasi dan pembangunan talud sudah dilaksanakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), dengan panjang talud yang dibangun mencapai 100 meter.
BACA JUGA:Duel Maut! Vivo Y19 vs Realme C75 HP Tahan Banting Harga Murah, Mana Pilihanmu?
BACA JUGA:Viral Petisi Tolak PPN 12 Persen, Kini Deterjen, Kecap, Bumbu Dapur Terkenakan Pajak, Dianggap Barang Mewah?
Nicko mengatakan bahwa mereka akan mengusulkan anggaran untuk melanjutkan proyek tersebut pada tahun 2025.
Sementara itu, Sekertaris Komisi III DPRD Prabumulih, Evi Susanti SE menambahkan dari hasil pengamatan langsung di lapangan dan berdiskusi dengan Ketua RT serta warga, proyek normalisasi di Kelurahan Majasari sudah dilaksanakan sesuai dengan RAB yang telah ditetapkan.
“Yang terdampak normalisasi akan segera diperbaiki oleh Dinas PUPR dengan langkah darurat, seperti pemasangan cerucup dan pelapisan terpal sesuai permintaan warga,” katanya.
Evi juga menekankan pentingnya penyelesaian proyek ini untuk mencegah banjir dan kerusakan akibat abrasi di daerah aliran sungai. "Ini akan berdampak positif dalam mencegah banjir besar dan kerusakan di DAS kiri dan kanan sungai," ujarnya.
BACA JUGA:Parfum Pria yang Bikin Kegiatan Makin Wangi Gacor dengan Aroma Super Versatile
BACA JUGA:Jangan Salah Paham! Move On dalam Perspektif Islam Bukan Melupakan, Ini Penjelasan Ustaz Hanan Attaki
Masih kata Evi pihaknya meminta Dinas PUPR segera menangani bagian yang belum dilengkapi dengan talud dan mengambil langkah darurat dengan menggunakan bronjong atau cerucup serta lapisan terpal.
"Kami berharap pada 2025, bagian yang masih kekurangan talud sepanjang 70-80 meter dapat segera diselesaikan," ujar Evi.
Sementara itu, Ketua RT 5 RW 4, Mukson berterima kasih atas kunjungan DPRD. "Kami bersyukur dengan kunjungan dewan ini, dan berharap pembangunan talud bisa terwujud sesuai harapan kami," katanya.
Di kesempatan yang sama, Musni, selaku PPK proyek, menegaskan komitmennya untuk memenuhi harapan masyarakat terkait proyek ini. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang berkualitas.