Kasus ini menunjukkan bahwa sistem kepolisian Indonesia masih lemah dalam merespons situasi kritis.
BACA JUGA:Tragis! Polisi Tolak Lindungi Bos Rental Mobil, Nyawa Melayang di Tol Tangerang-Merak
Hingga kini, kepolisian terus mengejar dua pelaku lain yang terlibat dalam penembakan.
Rizki dan keluarga berharap keadilan segera ditegakkan untuk mendiang ayahnya.
Insiden tragis penembakan yang menewaskan Abdurahman, pemilik rental mobil, di Tol Tangerang-Merak masih menjadi sorotan publik.
Dalam perkembangan terbaru, terungkap bahwa korban sempat meminta pendampingan dari Polsek Cinangka karena menyadari pelaku membawa senjata api.
Namun, permintaan tersebut ditolak dengan alasan tertentu.
Fakta ini diungkapkan oleh Agam Muhammad Nasruddin, anak korban, yang turut terlibat dalam upaya melacak keberadaan mobil Honda Brio milik ayahnya.
Mobil tersebut disewakan pada 31 Desember 2024, namun mulai hilang kontak sehari setelahnya ketika dua dari tiga perangkat GPS mobil ditemukan telah dipotong.
Agam menjelaskan bahwa pihaknya sempat mendatangi Polsek Cinangka pada 1 Januari 2025 untuk meminta pendampingan.
"Karena kami tahu pelaku membawa senjata api, kami inisiatif meminta pengawalan dari polisi. Tapi, dengan berat hati, Polsek Cinangka tidak bisa menemani kami," ujar Agam.
Ia juga menambahkan bahwa izin dari pihak kapolsek tetap tidak memungkinkan pengawalan tersebut dilakukan.
BACA JUGA:Dipanggil Tak Menyahut, Ditelpon Tak Diangkat, Ternyata Pemancing Sudah
Meski tanpa pendampingan, Agam, Abdurahman, dan tim rental mobil melanjutkan pelacakan hingga Pandeglang.
Di daerah pertigaan Saketi, mereka berhasil menemukan mobil Brio tersebut.