BACA JUGA:Heboh Penembakan Bos Rental Mobil, Tiga Oknum TNI AL Terlibat, Pelaku Ternyata Masih Kerabat Dekat!
Peristiwa itu terjadi sekitar satu jam sebelum ayahnya ditembak mati oleh oknum TNI AL di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak.
Mereka akhirnya menemukan mobil tersebut di Saketi, Pandeglang, Banten.
Namun saat itu mereka justru dihadang dengan senjata oleh oknum anggota TNI AL.
"Ketika kami menghentikan mobil itu, pelaku berkata, 'Minggir kamu, saya tembak kamu. Kamu saya tabrak.' Kami langsung diancam, dan ayah saya berusaha menenangkan dengan berkata, 'Tenang Pak, ini ada warung kopi, mari kita bicara baik-baik,'" cerita Agam.
BACA JUGA:Terungkap! Penyewa Mobil Bos Rental yang Tewas Ditembak, Memang Sudah Niatkan Untuk Penggelapan
Keluarga Pertimbangkan Perlindungan LPSK
Keluarga dari korban penembakan kini mempertimbangkan untuk menerima tawaran pendampingan dan perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Agam yang juga menjadi saksi dalam kejadian ini, menyatakan bahwa mereka akan membahas lebih lanjut keputusan tersebut setelah menjalani pemeriksaan di Pusat Polisi Militer.
Tindakan ini dilakukan setelah sebelumnya keluarga Ramli yang juga menjadi korban dalam insiden penembakan lainnya, mempersiapkan berkas untuk mendapatkan perlindungan dari LPSK.
Keputusan ini diambil dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan mereka sebagai saksi dan korban dalam kasus yang melibatkan oknum bersenjata.