Sepekan Tenggelam Setelah jatuh Dari Perahu, Jasad Said Mengapung di Sungai Komering

DITEMUKAN : Sepekan seteah kejadian, Jasad Said (74) warga Desa Cempaka OKU Timur yang terjatuh dari perahu saat latihan Perahu Bidar, Sabtu 3 Februari 2024 ditemukan mengapung di Sungai Komering. (foto : abdulkholid/sumeks.id)--

BACAKORAN. CO -- Sepekan setelah terjatuh dari perahu saat latihan untuk lomba Perahu Bidar pada 27 Januari 2024 lalu, jasad Said (74), warga Desa Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan,  ditemukan.

Jasadanya ditemukan tak sengaja oleh  warga  pada Sabtu 3 Februari 2024, sekira pukul 15.00 WIB dalam kondisi sudah tewas dan mengapung di Sungai Komering.

Tubuh pria malang yang sebelumnya terjatuh dari perahu dan tak ada yang menolong karena dianggap pandai berenang dan menyelam itu di temukan dalam jarak sekira 500 meter dari tempat dia terjatuh dan tenggelam.

Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH melalui Kapolsek Cempaka AKP Aston L Sinaga SH menjelaskan bahwa setelah kejadian pihaknya dan warga telah melakukan pencarian namun tak kunjung di temukan.

BACA JUGA:Dianggap Pandai Berenang, Ketika Terjatuh Dari Perahu Pria Tua Ini Tak Ada yang Menolong, Begini Nasibnya

BACA JUGA:Asmira Tak Sadar Putrinya Tenggelam, Beberapa Kali Dipanggil Tak Ada Sahutan, Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Akhirnya sekira satu pekan setelah kejadian, tubuh Said yang jatuh dari perahu saat latihan untuk mengikuti lomba perahu bidar itu ditemukan secara tak sengaja oleh warga.

"Jasad korban pertama kali ditemukan oleh saksi Rusdi dan Darwin, warga setempat," kata Kapolsek Cempaka, AKP Aston L Sinaga SH, Sabtu 3 Februari 2024.

Dari keterangan saksi menurut Kapolsek, awalnya saksi Rusdi hendak mandi di pinggir Sungai Komering tak jauh dari tempat korban jatuh. Tak lama kemudian datang saksi Darwin yang juga hendak mandi.

Saat itu cuaca sedang turun hujan gerimis dan angin yang cukup kencang, kedua saksi mencium bau yang sangat menyengat.

BACA JUGA:Berenang di Sungai yang Surut, 1 Bocah Tenggelam 2 Selamat

BACA JUGA:Mengapa Kita Harus Jauhi Hasad? Begini Penjelasan Rasulullah SAW Terhadap Bahayanya Sifat Iri Hati

Kedua saksi kemudian  berusaha mencari sumber  bau tersebut.  Keduanya kemudian melihat sesosok mayat manusia yang mengapung terbawa arus sungai.

Kemudian kedua saksi langsung berusaha meminggirkan mayat tersebut dan berteriak meminta pertolongan warga.

Tak lama kemudian sejumlah warga sekitar berdatangan. Diantara warga menghubungi perangkat Desa Cempaka untuk meminta bantuan mengangkat mayat tersebut.  "Kemudian Kades Cempaka menghubungi Polsek Cempaka," katanya.
 
Begitu mendapat kabar, Kapolsek bersama anggota Polsek Cempaka serta Koramil Cempaka dan Camat Cempaka lansung menuju lokasi, dan melakukan evakuasi dan membawa ke Puskesmas Cempaka.

BACA JUGA:Tak Ingin Menjadi Daerah Terisolir Akibat 6 Jembatan Gantung Putus, Ini Langkah yang Dilakukan Pemkab Muratara

BACA JUGA:Kecanggihan Galaxy S24 Series: Membuat Konten yang Lebih Epik dengan Bantuan AI

Setelah dilakukan identifikasi dan visum di Puskesmas Cempaka,  sekira jam 17.00 WIB , jasad korban yang sudah tidak memungkinkan untuk dibawa pulang ke rumah duka langsung dimakamkan di TPU Desa Cempaka.

"Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. Pihak keluarga telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah, serta membuatkan surat pernyataan," katanya.

Diketahui sebelumnya, korban Said tenggelam saat mengikuti latihan lomba bidar, pada Sabtu 27 Januari 2024 lalu, sekitar pukul 17.00 WIB.

"Korban waktu itu bersama 7 orang timnya satu perahu. Korban  duduk di bagian belakang perahu, tapi tidak berselang lama korban diduga terjatuh ke dalam aliran sungai," jelas Kapolsek.

BACA JUGA:Rocky Gerung! Panggilan Moral dan Kemarahan: Kampus-kampus Terkemuka di Indonesia Menyuarakan Oposisi

BACA JUGA:Yang Masih Sendiri Siap-Siap Nih: 7 Shio Bertemu Jodoh di Tahun Baru Imlek 2024, Dapet Lamu Ijo Dari Camer

Pasca jatuh itu, korban tidak kunjung muncul lagi. Memang setelah jatuh teman-teman korban tidak lansung melakukan pencarian, sebab korban sudah biasa menyelam maupun berenang.

Lalu satu jam berlalu, teman-teman korban mulai khawatir dan bertanya-tanya, karena  korban tak kunjung muncul ke permukaan.

Kemudian barulah warga berupaya melakukan pencarian sambil melporkan kejadian tersebut ke Polsek Cempaka.

Setelah menerima laporan warga terkait peristiwa tersebut, Kapolsek Cempaka bersam Kanit Reskrim dan Kanit Intel serta anggota piket lansung menuju lokasi.

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Gencarkan Program Bedah Rumah Tidak Layak Huni untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem

BACA JUGA:Waspada! Ini Ciri-ciri Wajah yang Terkena Merkuri, Jangan Takut Ini Solusi Dan Pencegahannya

Kapolsek dan anggotanya lansung bergabung dengan perangkat desa dan warga untuk melakukan pencarian pada malam hari itu.

Namun upaya pencarian belum membuahkan hasil, Kakek Said belum ditemukan. Dalam masa pencarian, kondisi arus sugai cukup deras dan dalam, ditambah lagi air sungai keruh.

Barulah Sabtu 3 Februari 2024, sekitar pukul 15.00 WIB korban Said ditemukan mengapung, sekitar 500 meter dari tempat kejadian.

Sementara lomba bidar yang rencananya akan digelar  dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten  OKU Timur ke 20,  ditunda.

Sepekan Tenggelam Setelah jatuh Dari Perahu, Jasad Said Mengapung di Sungai Komering

abdul kholid

Doni Bae


bacakoran. co -- setelah saat latihan untuk lomba perahu bidar pada 27 januari 2024 lalu, jasad , warga desa cempaka, kecamatan cempaka, kabupaten oku timur sumatera selatan,  ditemukan.

jasadanya ditemukan tak sengaja oleh  warga  pada sabtu 3 februari 2024, sekira pukul 15.00 wib dalam kondisi sudah tewas dan .

tubuh pria malang yang sebelumnya terjatuh dari perahu dan tak ada yang menolong karena dianggap pandai berenang dan menyelam itu di temukan dalam jarak sekira 500 meter dari tempat dia terjatuh dan tenggelam.

kapolres oku timur akbp dwi agung setyono sik mh melalui kapolsek cempaka akp aston l sinaga sh menjelaskan bahwa setelah kejadian pihaknya dan warga telah melakukan pencarian namun tak kunjung di temukan.

akhirnya sekira satu pekan setelah kejadian, tubuh said yang jatuh dari perahu saat latihan untuk mengikuti lomba perahu bidar itu ditemukan secara tak sengaja oleh warga.

"jasad korban pertama kali ditemukan oleh saksi rusdi dan darwin, warga setempat," kata kapolsek cempaka, akp aston l sinaga sh, sabtu 3 februari 2024.

dari keterangan saksi menurut kapolsek, awalnya saksi rusdi hendak mandi di pinggir sungai komering tak jauh dari tempat korban jatuh. tak lama kemudian datang saksi darwin yang juga hendak mandi.

saat itu cuaca sedang turun hujan gerimis dan angin yang cukup kencang, kedua saksi mencium bau yang sangat menyengat.



kedua saksi kemudian  berusaha mencari sumber  bau tersebut.  keduanya kemudian melihat sesosok mayat manusia yang mengapung terbawa arus sungai.

kemudian kedua saksi langsung berusaha meminggirkan mayat tersebut dan berteriak meminta pertolongan warga.

tak lama kemudian sejumlah warga sekitar berdatangan. diantara warga menghubungi perangkat desa cempaka untuk meminta bantuan mengangkat mayat tersebut.  "kemudian kades cempaka menghubungi polsek cempaka," katanya.
 
begitu mendapat kabar, kapolsek bersama anggota polsek cempaka serta koramil cempaka dan camat cempaka lansung menuju lokasi, dan melakukan evakuasi dan membawa ke puskesmas cempaka.



setelah dilakukan identifikasi dan visum di puskesmas cempaka,  sekira jam 17.00 wib , jasad korban yang sudah tidak memungkinkan untuk dibawa pulang ke rumah duka langsung dimakamkan di tpu desa cempaka.

"keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. pihak keluarga telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah, serta membuatkan surat pernyataan," katanya.

diketahui sebelumnya, korban said tenggelam saat mengikuti latihan lomba bidar, pada sabtu 27 januari 2024 lalu, sekitar pukul 17.00 wib.

"korban waktu itu bersama 7 orang timnya satu perahu. korban  duduk di bagian belakang perahu, tapi tidak berselang lama korban diduga terjatuh ke dalam aliran sungai," jelas kapolsek.



pasca jatuh itu, korban tidak kunjung muncul lagi. memang setelah jatuh teman-teman korban tidak lansung melakukan pencarian, sebab korban sudah biasa menyelam maupun berenang.

lalu satu jam berlalu, teman-teman korban mulai khawatir dan bertanya-tanya, karena  korban tak kunjung muncul ke permukaan.

kemudian barulah warga berupaya melakukan pencarian sambil melporkan kejadian tersebut ke polsek cempaka.

setelah menerima laporan warga terkait peristiwa tersebut, kapolsek cempaka bersam kanit reskrim dan kanit intel serta anggota piket lansung menuju lokasi.



kapolsek dan anggotanya lansung bergabung dengan perangkat desa dan warga untuk melakukan pencarian pada malam hari itu.

namun upaya pencarian belum membuahkan hasil, kakek said belum ditemukan. dalam masa pencarian, kondisi arus sugai cukup deras dan dalam, ditambah lagi air sungai keruh.

barulah sabtu 3 februari 2024, sekitar pukul 15.00 wib korban said ditemukan mengapung, sekitar 500 meter dari tempat kejadian.

sementara lomba bidar yang rencananya akan digelar  dalam rangka hari ulang tahun (hut) kabupaten  oku timur ke 20,  ditunda.



diketahui awalnya agenda lomba bidar tersebut akandiselenggarakan di sungai komering, desa kota negara, kecamatan madang suku ii, kabupaten oku, sumsel pada selasa 30 januari 2024.

kepastian penundaan lomba bidar tersebut disampaikan sekretaris daerah (sekda) oku timur, h jumadi, senin 29 januari 2024.

sekda mengatakan ada beberapa alasan kenapa agenda lomba bidar ditunda untuk sementara waktu.

yang pertama karena cuaca saat ini belum mendukung. menurut bmkg cuaca hujan lebat masih berpotensi terjadi di wilayah oku timur, maupun di hulu sungai komering.



"ketika hujan lebat, pontensi akan terjadi luapan sungai komering, kondisi tersebut tidak aman untuk dilakukan lomba bidar," kata sekda.

alasan kedua, lanjutnya, adanya atensi kapolda sumsel terkait penyelenggaraan tersebut, karena ada musibah orang hilang tenggelam saat latihan lomba bidar.

"musibah itukan menjadi pengingat bagi kita. setidaknya korban ditemukan dulu lah. saat inikan masih dalam pencarian," katanya.

menurutnya, betapa tidak baiknya disaat  korban belum ditemukan, malah menyelenggarakan lomba bidar. "intinya kita tunggulah sampai bener-benar siap," kata jumadi ketika itu.

Tag
Share