BACAKORAN.CO -- Hingga Senin sore 22 April 2024, polisi belum berhasil mengungkap penyebab 2 orang warga Desa Meranti, Kecamatan Suak Tapeh, Banyuasin, yang Sabtu 20 April 2024 lalu sama-sama terluka sehingga keduanya meninggal dunia.
Kedua warga Desa Meranti yang terwas tersebut yaitu seorang pria yang di ketahui bernama Burhanudin (42) dan seorang wanita bernama Purwa Ningsih (34).
Untuk memungkap kasus itu, polisi informasinya sudah memeriksa 4 orang saksi yang merupakan warga setempat serta Kepala Dusun.
Polisi juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta mengumpulkan sejumlah barang bukti yang di duga terkait dengan peristiwa berdarah tersebut.
BACA JUGA:2 Pria dan Wanita yang Tewas di Kebun Karet Diduga Sempat 'Bergulat' di Semak-semak
BACA JUGA:Pria dan Wanita Terluka Dalam Kebun, Diduga Saling Tikam, Asusila?
Barang bukti yang diamankan pakaian, bercak darah serta sejumlah benda lainnya. Sementara senjata tajam yang di duga di gunakan kedua warga tersebut belum di temukan.
Bahkan informasinya polisi juga mencari helaian rambut dari kedua korban di sekitar lokasi kejadian.
Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra SIK melalui Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Teguh Prasetyo SIK MH membenarkan jika personilnya sudah memeriksa sejumlah saksi.
"Empat saksi diperiksa yaitu dari warga, kepala dusun. Untuk keluarga dari kedua warga yang meninggal, belum (belum di periksa, red),"kata dia.
BACA JUGA:Wajib Hafal! Bacaan Dzikir Setelah Shalat Sesuai Sunnah menurut Penjelasan Ustad Adi Hidayat, Apa Aja?
BACA JUGA:Jangan Salah! Syarat Utama Masuk Surga Ternyata Bukan Sholat, Benarkah? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat..
Diakuinya kalau pihaknya cukup kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut, sehingga pihaknya akan terus mendalami keterangan atau barang bukti sekecil apapun yang di temukan. "Masih simpang siur,"terangnya.
Teguh juga mengakui jika barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk melakukan aksi pembunuhan, belum ditemukan."Belum (ditemukan),"ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai isu yang beredar ada dugaan percobaan pemerkosaan terhadap korban Purwa Ningsih, Teguh menegaskan kalau keterangan atau informasi itu masih di dalami."Lagi kami dalami,"tukasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Meranti Paidun juga mengatakan kalau sudah ada sejumlah warganya yang di minta keterangan oleh Polres Banyuasin. "Diperiksa di Polsek Betung infonya,"katanya.
BACA JUGA:Perubahan Status Bansos PKH dan BPNT: Rp600 Ribu PerKPM yang AKan Cair Bersamaan Pada Bulan April 2024
BACA JUGA:Gak Perlu Takut Tanggal Tua! Klaim Kode Promo Grab Food April 2024: Diskon Belanja Makanan Hingga Rp50 Ribu
Paidun mengaku belum mendapatkan informasi terbaru akan perkembangan kasus tewasnya dua warga Desa Meranti itu."Belum ada perkembangan,"ungkapnya.
Pihaknya menunggu rilis dari pihak kepolisian, dan tidak mau berspekulasi terhadap hal hal yang lainnya."Tidak enak sama pihak keluarga yang meninggal,"tegasnya.
Dia mengaku telah menemui keluarga kedua warga yang meninggal agar tidak melakukan hal hal yang tidak diinginkan sehingga kondisi di Desa Meranti kondusif."Alhamdulilah kondusif,"terangnya.
Sementara itu, salah seorang putra Purwa Ningsih enggan memberikan komentar terkait kasus yang menimpa ibunya itu."Tanya di pihak berwajib, kami lagi hancur dan berduka,"katanya.
BACA JUGA:Bingung Cari Modal Usaha Setelah Lebaran? Pinjol Pohon Dana Bantu Kamu dengan Limit 100 Juta Bunga 3 Persen!
BACA JUGA:Yuhu Bestie! Nih 5 Rekomendasi Bakso Enak dan Beraroma Sedap di Kota Bandung, Asli Bikin Kamu Ketagihan
Diwartakan sebelunya sejumlah personil Satreskrim Polres Banyuasin dan Tim Opsnal Polsek Betung Sumatera Selatan masih menyelidiki penyebab kematian Burhanudin dan Purwa Ningsih.
Proses penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian kedua warga yang sama-sama terluka pada bagian perut itu sedikit lambat karena tak ada saksi mata yang melihat langsung sehingga keduanya sama-sama tewas.
Burhanudin mengalami luka di perut sebelah kiri menghembuskan nafas di Rumah Sakit Umum Daerah Banyuasin.
Sementara Purwa Ningsih ditemukan meninggal dunia di dalam pondok kebun karet miliknya. Wanita itu mengalami luka tusuk senjata sajam di bawah perut kiri dan kiri belakang.
BACA JUGA:Viral Sopir Angkutan Umum dan Tukang Ojek Ditikam OTK di Paniai, 1 Orang Tewas Akibat Luka Senjata Tajam
BACA JUGA:Erick Puji Shin Tae Yong Usai Timnas Lolos 8 Besar Piala Asia U-23, Sinyal Dapat Perpanjangan Kontrak?
Polisi sudah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memasang pilice line di beberapa titik di sekitar kebun karet milik korban Purwa Ningsih.
Selain itu, polisi juga berusaha menggali keterangan sejumlah warga sekitar yang diharapkan menjadi petunjuk pengungkapan kasus terebut.
Dari olah TKP, polisi menemukan bekas semak semak di sekitar pondok kebun milik korban Purwa Ningsih yang kondisinya tidak beraturan.
Diduga, pria dan wanita yang sama-sama tewas itu sempat 'bergulat' atau bertarung di semak-semak itu. Menurut sumber, diduga dari salah warga yang tewas itu ada yang menyerang dan ada yang berusaha mempertahankan diri.
BACA JUGA:Viral Pesilat di Banyuwangi Tewas Dikeroyok Oleh Sekelompok Orang yang Diduga Dari Perguruan Lain
BACA JUGA:Eng Ing Eng, Kejati Sumsel Bidik Tersangka Baru Korupsi PT Semen Baturaja, Siapa Bakal Dicokok?
Sementara itu, salah seorang warga setempat menyebutkan jika Sabtu siang 20 April 2024 sekira pukul 10.30 WIB, melihat Burhanudin berada di teras pondok milik korban Purwa Ningsih.
Ketika itu Purwa Ningsih terlihat berada di dekat anak tangga pertama dengan poisisi badan mengarah TKP mayat Purwa Ningsih ditemukan.
"Iya (Burhanudin) sempat datangi pondok kebun karet Purwa Ningsih, keduanya terlihat ngobrol,"katanya.
Sumber lainnya mengatakan, Purwa Ningsih sendiri saat berkebun karet, memang selalu membawa senjata tajam jenis pisau. Hal ini sudah menjadi kebiasaan warga ketika pergi ke kebun untuk menjaga diri."Tiap pergi ke kebun bawa pisau,"jelasnya.
Nah diduga di lokasi kejadian itu ada percobaan perbuatan asusila terhadap Purwa Ningsih. Hanya saja belum diketahui pasti siapa pelakunya, apakah Burhanudin atau ada pelaku lain.
Periksa 4 Saksi, Ini Kata Polisi Soal Isu Dugaan Upaya Pemerkosaan
quata akda
Doni Bae
bacakoran.co -- hingga senin sore 22 april 2024, polisi , kecamatan suak tapeh, banyuasin, yang sabtu 20 april 2024 lalu sehingga keduanya meninggal dunia.
kedua warga desa meranti yang terwas tersebut yaitu seorang pria yang di ketahui bernama burhanudin (42) dan seorang wanita bernama purwa ningsih (34).
untuk memungkap kasus itu, polisi informasinya sudah memeriksa 4 orang saksi yang merupakan warga setempat serta kepala dusun.
polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) serta mengumpulkan sejumlah barang bukti yang di duga terkait dengan peristiwa berdarah tersebut.
barang bukti yang diamankan pakaian, bercak darah serta sejumlah benda lainnya. sementara senjata tajam yang di duga di gunakan kedua warga tersebut belum di temukan.
bahkan informasinya polisi juga mencari helaian rambut dari kedua korban di sekitar lokasi kejadian.
kapolres banyuasin akbp ferly rosa putra sik melalui kasat reskrim polres banyuasin akp teguh prasetyo sik mh membenarkan jika personilnya sudah memeriksa sejumlah saksi.
"empat saksi diperiksa yaitu dari warga, kepala dusun. untuk keluarga dari kedua warga yang meninggal, belum (belum di periksa, red),"kata dia.
diakuinya kalau pihaknya cukup kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut, sehingga pihaknya akan terus mendalami keterangan atau barang bukti sekecil apapun yang di temukan. "masih simpang siur,"terangnya.
teguh juga mengakui jika barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk melakukan aksi pembunuhan, belum ditemukan."belum (ditemukan),"ungkapnya.
ketika ditanya mengenai isu yang beredar ada dugaan percobaan pemerkosaan terhadap korban purwa ningsih, teguh menegaskan kalau keterangan atau informasi itu masih di dalami."lagi kami dalami,"tukasnya.
sementara itu, kepala desa meranti paidun juga mengatakan kalau sudah ada sejumlah warganya yang di minta keterangan oleh polres banyuasin. "diperiksa di polsek betung infonya,"katanya.
paidun mengaku belum mendapatkan informasi terbaru akan perkembangan kasus tewasnya dua warga desa meranti itu."belum ada perkembangan,"ungkapnya.
pihaknya menunggu rilis dari pihak kepolisian, dan tidak mau berspekulasi terhadap hal hal yang lainnya."tidak enak sama pihak keluarga yang meninggal,"tegasnya.
dia mengaku telah menemui keluarga kedua warga yang meninggal agar tidak melakukan hal hal yang tidak diinginkan sehingga kondisi di desa meranti kondusif."alhamdulilah kondusif,"terangnya.
sementara itu, salah seorang putra purwa ningsih enggan memberikan komentar terkait kasus yang menimpa ibunya itu."tanya di pihak berwajib, kami lagi hancur dan berduka,"katanya.
diwartakan sebelunya sejumlah personil satreskrim polres banyuasin dan tim opsnal polsek betung sumatera selatan masih menyelidiki penyebab kematian burhanudin dan purwa ningsih.
proses penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian kedua warga yang sama-sama terluka pada bagian perut itu sedikit lambat karena tak ada saksi mata yang melihat langsung sehingga keduanya sama-sama tewas.
burhanudin mengalami luka di perut sebelah kiri menghembuskan nafas di rumah sakit umum daerah banyuasin.
sementara purwa ningsih ditemukan meninggal dunia di dalam pondok kebun karet miliknya. wanita itu mengalami luka tusuk senjata sajam di bawah perut kiri dan kiri belakang.
polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) dan memasang pilice line di beberapa titik di sekitar kebun karet milik korban purwa ningsih.
selain itu, polisi juga berusaha menggali keterangan sejumlah warga sekitar yang diharapkan menjadi petunjuk pengungkapan kasus terebut.
dari olah tkp, polisi menemukan bekas semak semak di sekitar pondok kebun milik korban purwa ningsih yang kondisinya tidak beraturan.
diduga, pria dan wanita yang sama-sama tewas itu sempat 'bergulat' atau bertarung di semak-semak itu. menurut sumber, diduga dari salah warga yang tewas itu ada yang menyerang dan ada yang berusaha mempertahankan diri.
sementara itu, salah seorang warga setempat menyebutkan jika sabtu siang 20 april 2024 sekira pukul 10.30 wib, melihat burhanudin berada di teras pondok milik korban purwa ningsih.
ketika itu purwa ningsih terlihat berada di dekat anak tangga pertama dengan poisisi badan mengarah tkp mayat purwa ningsih ditemukan.
"iya (burhanudin) sempat datangi pondok kebun karet purwa ningsih, keduanya terlihat ngobrol,"katanya.
sumber lainnya mengatakan, purwa ningsih sendiri saat berkebun karet, memang selalu membawa senjata tajam jenis pisau. hal ini sudah menjadi kebiasaan warga ketika pergi ke kebun untuk menjaga diri."tiap pergi ke kebun bawa pisau,"jelasnya.
nah diduga di lokasi kejadian itu ada percobaan perbuatan asusila terhadap purwa ningsih. hanya saja belum diketahui pasti siapa pelakunya, apakah burhanudin atau ada pelaku lain.
"diduga ada dugaan percobaan kekerasan seksual, tapi tidak sampai terjadi. karena purwa ningsih diduga melakukan perlawanan,"katanya.
sebelunya pada sabtu siang 20 april 2024 sekira pukul 11.15 wib, burhanudin ditemukan oleh beberapa orang saksi yaitu endi irawan, heri dan febriansyah saat hendak mengukur tanah.
kemudian salah satu saksi yaitu febriansyah yang ternyata merupakan anak kandung korban burhanudin mendekat. dia melihat ayahnya bersimbah darah dengan luka di perut sebelah kiri.
kemudian oleh anak korban di bawa ke rumah sakit umum daerah banyuasin. karena lukanya cukup parah, burhanudin meninggal dunia dalam perjalanan.
setelah kejadian itu, sejumlah warga lainnya melakukan penelusuran bekas jejak darah korban burhanudin di jalan.
setelah ditelusuri ternyata jejak darah itu sampai di kebun karet ke pondok purwa ningsih yang jaraknya sekira 40 meter dari tepat burhanudin terjatuh.
di lokasi itu, warga menemukan purwa ningsih, seorang wanita yang biasa menyadap getah karet meninggal dunia dengan kondisi terluka bekas tusukan senjata tajam di bawa perut kiri dan luka tusuk kiri belakang.
di sekitar pondok itu, warga menemukan baju kaos warna biru milik korban burhanuddin bertumpuk dengan jilbab putih corak kembang milik korban purwa ningsih.
usai itu warga langsung melapor kepada aparat desa, kemudian menghubungi pihak kepolisian. tidak selang lama, akhirnya satreskrim polres banyuasin bersama tim opsnal polsek betung mendatang tempat kejadian perkara, melakukan olah tkp dan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi.