Syamsiah (39) juga terlihat sibuk membuat kain dari benang menggunakan ATBM bantuan Pertamina. Ibu 2 anak itu baru saja datang setelah istirahat menjemput anak sekolah.
Hampir 2 tahun dia bekerja sebagai penenun benang serat daun nanas, dia selalu kebanjiran job.
Sehari mulai pukul 08.00 - 10.00 WIB dan lanjut pukul 13.00 - 17.00 WIB, dia mampu menghasilkan 1 meter kain serat daun nanas.
"Alhamdulillah uang hasil gajian bisa menambah jajan anak," ucap perempuan yang sehari-hari mengurus dua anak karena ditinggal suami yang bekerja di Kabupaten Lahat. BACA JUGA:Liga 1 2023/2024 Selesaikan Putaran Pertama, Ini Klasemen Paruh Musim
Comdev Officer Prabumulih Field Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 , Hengky Rosadi mengatakan, pihaknya memulai program pembinaan CSR pengolahan serat daun nanas dari h ulu ke hilir.
Program pengolahan limbah daun nanas ini kata dia sudah dilaksanakan sejak awal 2021.
Adapun estimasi limbah daun nanas yang sudah diselamatkan pertahun lebih kurang 120 ton dari 5 kabupaten/kota seperti Prabumulih, Ogan Ilir, Banyuasin, Muara Enim dan Pali.
"Selain serat daun nanas diolah menjadi benang dan kain, mereka juga mengekspor serat daun nanas ke luar negeri tepatnya ke PT Nextevo yang ada di Singapura," jelasnya. BACA JUGA:Libatkan 100 Persen Artis Lokal, Ini Janji Erick Thohir saat Pembukaan Piala Dunia U-17
Sedangkan untuk industri h ilir, mereka merangkul Kelompok T enun S erat D aun N anas Riady yang anggota nya tersebar di beberapa Kelurahan dan Desa yang ada di Prabumulih.
"Jadi mereka dibina mulai penyambungan benang, penenunan kain dan mereka juga berinovasi membuat busana, tas, dan souvenir lain," jelasnya.
Dia mengaku Pertmina Prabumulih Field juga sudah memesan kain serat daun nanas untuk dijadikan seragam. Mulai dari GM dan Dirut sudah disiapkan untuk menggunakan produk ini .
Kemudian setiap ada event , souvenir kain dan lainnya selalu dibawa. "Jadi di Hulu ada kelompok sendiri dan h ilir juga ada kelompok sendiri," bebernya. BACA JUGA:Tahan Mantan Dirut Pertamina! KPK Sebut Karen Merugikan Negara Rp 2,1 Triliun
Dijelaskan Hengky, dari 100 kg daun nanas bisa menghasilkan 3 kg benang. “Jika sebelumnya daun nanas hanya dibuang oleh petani, sekarang bisa bernilai jual ,”katanya .
Untuk pemasaran selain Pertamina , Pemkot Prabumulih ikut m endukung dan sudah banyak instansi yang ikut memasarkan.
" K ami tidak bekerja sendiri pasti berkolaborasi dengan Pemerintah Kota," jelasnya.
Officer Comrel & CID PHR Zona 4 , Nursiela, menyebutkan, selain mencari minyak dan gas sebanyak-banyaknya di Prabumulih , p ihaknya juga mempunyai banyak mitra binaan . BACA JUGA:Rakyat Kian Sulit! Pertamina Hapus Pertalite. Ini Produk Penggantinya?
Kategori :