BACAKORAN.CO -Dalam era yang serba kompleks ini, banyak orang mencari cara untuk mencapai finansial yang sehat.
Salah satu jalur yang menarik dan mungkin belum banyak disadari adalah menjadi agen asuransi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas kriteria yang diperlukan untuk menjadi agen asuransi, bentuk remunerasi yang dapat dinikmati oleh seorang agen, serta mengidentifikasi tiga tantangan terbesar yang mungkin dihadapi dalam profesi ini.
Kriteria Menjadi Agen Asuransi
Sebagai agen asuransi, Calvin Chandra, seorang content creator dan agency leader di Prudential Life and Current Indonesia, membagikan pandangannya mengenai kriteria yang diperlukan.
Menurutnya, ada dua kriteria utama yang harus dimiliki oleh seorang calon agen yaitu kriteria pribadi dan kriteria teknis.
Kriteria pribadi melibatkan kepercayaan diri, kemampuan berkomunikasi yang baik, dan dedikasi untuk melayani.
BACA JUGA:Pengembangan Dan Penguatan Industri Perasuransian indonesia, Respon OJK hadapi Tantangan Baru
Karena asuransi melibatkan penjualan janji, menjadi sosok yang dapat dipercaya sangat penting.
Sementara itu, kriteria teknis melibatkan proses pendaftaran ke agensi asuransi, melewati tahap rekrutmen, serta mendapatkan lisensi dan sertifikasi.
Bentuk Remunerasi
Pertanyaan yang sering muncul adalah seputar bentuk remunerasi yang dapat dinikmati oleh seorang agen asuransi.
Menurut Calvin, di perusahaan seperti Prudential, umumnya tidak ada gaji pokok.
Sebagian besar pendapatan berasal dari komisi yang didapatkan dari penjualan produk asuransi. Komisi ini bervariasi tergantung pada jenis produk yang dijual dan tingkatannya.
Calvin memberikan contoh bahwa produk asuransi yang terkait dengan investasi mungkin memiliki komisi lebih tinggi, tetapi mungkin hanya berlangsung dalam beberapa tahun.
Di sisi lain, produk asuransi kesehatan tradisional mungkin memiliki komisi lebih rendah, tetapi berlangsung lebih lama tergantung pada durasi pembayaran nasabah.
BACA JUGA:Ini Cara Mengurus Asuransi Jiwa Jamaah Haji yang Wafat dan Kecelakaan
Bagi mereka yang mencapai level tertentu, seperti menjadi agency leader, tambahan komisi dapat diperoleh dari agen di bawahnya. Meskipun ada potensi untuk mendapatkan pendapatan besar, konsistensi dalam kinerja menjadi kunci utama.
Tantangan menjadi Agen Asuransi
Tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi agen asuransi membawa sejumlah tantangan. Calvin menyoroti tiga tantangan utama yang harus dihadapi oleh seorang agen.
Pertama adalah penolakan. Seorang agen harus siap menghadapi penolakan dari calon nasabah, dan hal ini memerlukan kestabilan emosional dan ketahanan mental.
Kedua, tantangan terkait dengan pemahaman terhadap produk yang dijual. Penting bagi seorang agen untuk tidak hanya menjual demi imbalan finansial, tetapi juga untuk memahami secara mendalam produk yang ditawarkan dan memberikan penjelasan yang meyakinkan kepada nasabah.
Tantangan ketiga adalah konsistensi. Meskipun ada potensi untuk mendapatkan pendapatan besar dalam waktu singkat, mempertahankan konsistensi dalam performa menjadi kunci kesuksesan jangka panjang.
Tantangan ini berkaitan dengan kemampuan agen untuk terus memberikan hasil yang baik secara berkelanjutan.
Menjadi agen asuransi bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi bagi mereka yang mampu mengatasi tantangan dan konsisten dalam usahanya, potensi kebebasan finansial sangat mungkin tercapai.
Dengan memahami kriteria, bentuk remunerasi, dan tantangan yang ada, seseorang dapat membimbing dirinya sendiri menuju jalur sukses sebagai agen asuransi.(*)