BACAKORAN.CO -- Informasi ini sangat berguna bagi calon jemaah haji (CJH) tahun 2024. Pemerintah Arab Saudi mengimbau jemaah haji dan umroh yang hendak beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk memakai masker.
Anjuran ini sebagai langkah pencegahan menyebarnya kembali virus Covid - 19 varian baru yaitu JN.1, yang di kabarkan sejak satu pekan lalu mulai teridentifikasi masuk wilayah Arab Saudi.
"Menempatkan masker di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta halamannya merupakan (upaya) pencegahan dan perlindungan dari tertular penyakit," ujar Direktorat Jenderal Keamanan Publik Saudi dalam sebuah unggahan di media sosial, Senin 1 Januari 2024
Hanya saja pihak berwenang menegaskan untuk tidak terlalu khawatir berlebihan terkait varian ini.
BACA JUGA:Dari 482 Calon Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Sumsel, 135 Lolos ke Tahap II, Ini Wajahnya
BACA JUGA:Pelunasan Biaya Haji Dibuka 9 Januari 2024, CJH Pilih Tunggu Istithoah Kesehatan
Sejak awal Desember 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan COVID-19 varian JN.1 sebagai "variant of interest" (VoI) karena penyebarannya yang cepat di seluruh dunia.
Kasus JN.1 telah terdeteksi di berbagai negara, termasuk India, Tiongkok, Inggris, dan Amerika Serikat.
Meskipun gejala JN.1 mirip dengan varian lain, seperti sakit tenggorokan dan hidung tersumbat, pihak berwenang Saudi tetap berupaya menjaga keamanan dan kesehatan jemaah yang berencana menjalankan ibadah umrah.
Seperti diketahui, Arab Saudi telah secara bertahap menghapus pembatasan terkait pandemi COVID-19. Mereka membuka kembali aktivitas, termasuk umrah dan kunjungan ke situs suci lainnya.
BACA JUGA:Ibadah Haji 2024 Penuh Tantangan, Kemenag Butuh Petugas Haji Terbaik, Ini Pertimbangannya
BACA JUGA:Tak Mendapat Istithoah Kesehatan Haji, CJH 2024 Bisa Gagal Berangkat, Ini Penjelasannya
Pada musim 1445 H, Arab Saudi menetapkan target 10 juta jemaah dari luar negeri untuk menjalankan ibadah umrah. Fasilitas baru telah diperkenalkan untuk memudahkan pendaftaran dan mobilisasi jemaah.
Termasuk platform Nusuk yang terintegrasi dengan aplikasi Tawakkalna untuk verifikasi kesehatan pemohon izin.
Selain itu, Saudi memperluas penerbitan visa elektronik umrah untuk lebih dari 60 negara, termasuk Indonesia.
Visa umrah yang sebelumnya berlaku selama 30 hari diperpanjang menjadi 90 hari.
BACA JUGA:Penting! Cara Mendapat Istithoah Kesehatan Haji, Ini Bocoran Pertanyaan Screenning Kesehatan Mental
BACA JUGA:Kabar Gembira, Petugas Haji Diperjuangkan Ditambah, Ini Pembahasan Gus Men saat Ketemu Menhaj Arab Saudi
Pemegang visa di perbolehkan memasuki kerajaan melalui berbagai jalur, baik darat, laut, maupun udara, serta dari berbagai bandara.
Langkah ini bertujuan untuk memfasilitasi kedatangan jemaah dan mendukung pelaksanaan ibadah umrah dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sementara itu, CJH Mandiri asal Kota Palembang, Sumatera Selatan sebelumnya juga telah diingatkan untuk selalu menjaga kesehatan.
Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Dinas Kesehatan Kota Palembang, Hj Yusmainar Am Kep ketika melakukan sosialisasi kesehatan kepada CJH Mandiri di Kantor PHU Kemenang Kota Palembang beberapa waktu lalu mengingatkan agar calon jamaah haji Kota Palembang 2024 yang belum pernah di vaksin covid, dianjurkan untuk agar segera vaksin.
BACA JUGA:Ahli Hisap Simak! Rokok Elektrik Resmi Kena Pajak, Cek Daftar Harga Jual Eceran Terbaru 2024
BACA JUGA:Jangan Kaget, Harga Rokok Mulai Naik di Warung, Segini Ketentuannya
"Saat ini pemerintah sedang menyiapkan vaksin covid, bagi calon jamaah haji yang belum pernah vaksin covid agar nanti segera vaksin, minimal sampai vaksin booster 1,"jelas Yusmainar ketika itu.
Dia mengatakan, hal ini sebaiknya di lakukan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu pemerintah Arab Saudi menerapkan kebijakan bagi jamaah haji 2024 harus sudah vaksin.
Menurutnya, jarak antara vaksin 1,2 dan booster memerlukan waktu, karena itu JCH diwanti-wanti untuk memperhatikan pelaksanaan vaksin covid jika nanti vaksinya sudah tersedia.