BACAKORAN.CO - Meski sering dianggap sebagai gulma dan pengganggu oleh petani, Balakacida ternyata menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa.
Tanaman ini, yang biasa ditemukan di semak belukar atau lahan pertanian, memiliki daun yang hijau dan lebat, sehingga sering dianggap mengganggu pertumbuhan tanaman lain.
Namun, jangan terkecoh oleh penampilannya. Balakacida, yang tidak disukai oleh hewan ternak seperti sapi, ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia.
Dari mendukung kesehatan reproduksi wanita hingga mencegah dan mengobati berbagai penyakit berbahaya, Balakacida menawarkan solusi kesehatan alami yang dapat diakses oleh semua orang.
Sebab balakacida sangat mudah tumbuh dan tidak memiliki manfaat bagi petani, apalagi tanaman ini memiliki daun yang banyak dan hijau, sangat mengganggu tanaman lain.
BACA JUGA:DIPERCAYA AMPUH ATASI DIABETES : DAUN BABADOTAN / WEDUSAN, Gulma Liar dengan Manfaat Luar biasa
Balakacida juga tidak dimakan hewan ternak seperti sapi, sehingga tanaman ini memang tidak memiliki musuh, yang membuat petani jengkel dibuatnya.
Namun jangan salah, ternyata balakacida memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan, yang mungkin banyak orang belum mengetahuinya.
Tanpa mengeluarkan biaya, tanaman ini mampu mengobati berbagai penyakit berbahaya pada manusia.
Balakacida dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, diantaranya dibuat teh herbal atau jamu, diolah sebagai masakan seperti tumis, dan dibuat dalam bentuk kapsul.
Lalu apa saja manfaat balakacida ini bagi kesehatan tubuh? Berikut 6 manfaat dan penjelasannya yang mungkin dapat menyelesaikan masalah kesehatan Anda.
1. Mendukung kesehatan reproduksi wanita
Daun balakacida juga diyakini dapat memberikan dukungan untuk kesehatan reproduksi wanita.
Mulai dari pengobatan kista hingga pencegahan kanker serviks, daun ini memiliki potensi untuk melindungi organ reproduksi wanita dari berbagai penyakit.
Kanker serviks, salah satu jenis kanker yang sangat serius, dapat dicegah dengan mengonsumsi daun balakacida.
Selain itu, tanaman ini juga dapat melindungi alat reproduksi wanita dari infeksi jamur yang dapat menyebabkan keputihan.
BACA JUGA:Enceng Gondok, Awalnya Dikenalkan Sebagai Tanaman Hias, Lalu Dianggap Gulma, Ternyata Banyak Manfaatnya.
2. Diare dan tifus
Kandungan flavonoid dan tanin dalam daun balakacida menunjukkan potensi untuk melawan bakteri penyebab diare, seperti E. coli, dan tifus, seperti S. typhi.
Meskipun penelitian terkait masih terbatas, potensi ini memberikan landasan yang menarik untuk penelitian lebih lanjut tentang penggunaan daun balakacida sebagai agen pencegah infeksi saluran pencernaan.
3. Pencegahan malaria
Senyawa bernama quercetin-5-methyl dalam daun balakacida memiliki kemampuan melawan parasit penyebab malaria, seperti Plasmodium falciparum dan Plasmodium berghei berghei.
Keberadaan quercetin sebagai antioksidan juga dapat membantu melawan jenis parasit tertentu yang sudah kebal terhadap obat-obatan tertentu.
Meski demikian, penting untuk diingat bahwa daun balakacida tidak seharusnya menjadi satu-satunya solusi untuk mencegah atau mengobati malaria.
4. Mengobati tukak lambung
Tanin dalam daun balakacida memainkan peran penting dalam menghentikan perdarahan akibat tukak lambung.
BACA JUGA:Jika Tidak mau Kumat Asam Lambung Hindari 5 minuman ini, Salah satunya yang Kamu suka!
Kemampuannya meningkatkan kadar trombosit dan mencegah kerusakan pada trombosit dapat membantu mengatasi masalah perdarahan yang dapat memperburuk kondisi tukak lambung.
Meski hasil penelitian baru-baru ini hanya melibatkan tikus, bukan manusia, potensi ini masih menarik untuk dijelajahi lebih lanjut.
5. Pengobatan vertigo
Masyarakat Indonesia mempercayai bahwa daun balakacida dapat digunakan sebagai obat untuk vertigo.
Vertigo, yang menyebabkan rasa pusing dan hilangnya keseimbangan, dapat diredakan dengan mengonsumsi rebusan daun balakacida secara rutin.
Kondisi vertigo dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk stres, penggunaan obat-obatan, atau konsumsi alkohol.
6. Mengontrol gula darah
Flavonoid, saponin, dan tanin dalam daun balakacida dapat berperan sebagai antioksidan, melindungi sel pankreas dari radikal bebas.
Sel pankreas yang sehat penting untuk produksi hormon insulin yang mengatur gula darah.
Studi pada hewan menunjukkan bahwa flavonoid juga dapat memperlambat kematian sel, yang dapat menjadi faktor pemicu luka pada penderita diabetes.
Kabar baik ini tentu saja diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan. Apalagi balakacida sangat mudah didapat.
Artikel asli telah tayang di Sumeks.co