BACAKORAN.CO- Ibnul Qayyim Al Jauziyyah, seorang ulama besar dalam tradisi Islam, dengan bijak menyampaikan pesan mengenai pentingnya keikhlasan dalam amal serta pentingnya mengikuti tuntunan Nabi Muhammad ﷺ.
Perumpamaan yang ia berikan, tentang seseorang yang mengisi tasnya dengan pasir dalam perjalanan, adalah sebuah penggambaran yang kuat tentang bagaimana amal tanpa keikhlasan dan tuntunan yang benar tidak akan memberi manfaat yang nyata.
Berikut konsep amal yang sia-sia menurut Ibnul Qayyim, serta implikasi dari pesannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Keikhlasan dalam Amal
Keikhlasan, atau niat yang tulus, adalah kunci dari setiap amal yang dikerjakan. Tanpa keikhlasan, amal tersebut kehilangan nilai dan makna yang sebenarnya.
Keikhlasan mengarahkan amal kita kepada keridhaan Allah, bukan sekadar pencapaian dunia semata.
Sebagaimana disampaikan oleh Ibnul Qayyim, amal yang dilakukan tanpa keikhlasan bagaikan memenuhi tas dengan pasir; ia hanya memberatkan diri tanpa memberikan manfaat yang sejati.
2. Mengikuti Tuntunan Nabi
Selain keikhlasan, penting juga bagi kita untuk mengikuti tuntunan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ.
Nabi adalah contoh yang sempurna bagi umatnya, dan mengikuti ajarannya adalah kunci untuk mencapai keberhasilan sejati.
BACA JUGA:Pahala Besar! Keutamaan Memperbanyak Baca Al Quran pada Bulan Syaban, Yuk Kita Jadikan Amalan...
Amal yang dilakukan tanpa merujuk kepada tuntunan Nabi dapat mengarah pada kesesatan dan kebingungan.
Sebaliknya, dengan mengikuti ajaran-Nya, kita dapat yakin bahwa amal kita akan diterima di sisi Allah.
3. Amal yang Sia-Sia dalam Kehidupan Sehari-Hari