BACAKORAN -- Setelah foto dan vidio pelaku begal dan pembunuh Rifki Rifaldi (13) siswa SMP Negeri Gumawang OKU Timur yang di tangkap di Satuan Reserse Kriminal Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, warga masih penasaran dengan identitas pelaku.
Polisi belum memberi penjelasan mengenai identitas jelas pelaku, kronologi pelangkapan serta motif pelaku menghabisi nyawa korban.
Kasat Reskrim Polres OKU Timur AKP Hamsal membernarkan penangkapan tersebut. Dia mengatakan, untuk informasi lengkapnya wartawan diminta bersabar menunggu rilis. "Mau dirilis Senin," kata Hamsal, Sabtu 6 April 2024 di kutip dari sumateraekspres.id.
Sementara di ratusan pengguna media sosial hingga Sabtu sore penasaran dengan identitas pelaku. Warga bertanya-tanya identitas pelaku yang dalam vidio sudah nampak jelas wajahnya.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pembunuhan Siswa SMP di OKU Timur, Ini Wajah Pelakunya
BACA JUGA:Tak Ada Lawan, Pelita Jaya Hajar Semua Lawan, Prawira Harum Bandung Ngamuk Hajar Wakil Singapura di BCL Asia
@Numa Kamaliya : Wong endi iku bun (Orang mana itu bun)
@Sari Numa Kamaliya : rung ti mbk (belum tahu mbak)
@ Andre : Orang mna tu pak
@ Herman Raja Topi Belitang: Andre tanjung mas
@Mamak Pati : Alhamdulillah wong mani man
@Herman Raja Topi Belitang : Mamak Pati tanjung mas
BACA JUGA:Banyak Warga Geram Dan Penasaran, Siapa Pembunuh Anak SMP di OKU, Ini Tampang Pelakunya
Nah di duga pelaku yang diperkirakan masih berusia remaja itu merupakan warga Desa Tanjung Mas. Desa Tanjung Mas sendiri merupakan tempat jenazah Rifki Rifaldi ditemukan.
Diwartakan sebelumnya, Jumat pagi 29 Maret 2024, warga di kejutkan penemuan mayat laki-laki tanpa identitas yang mengapung di tepian Sungai Pasipatan Desa Tanjung Mas, Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.
Saat di temukan mayat dalam kondisi tangan dan kaki terikat.
Mayat laki-laki yang sebelumnya diduga adalah korban pembunuhan dan diperkirakan berusia sekira 40 tahun karena wajahnya sudah membengkak dan membusuk itu ternyata adalah Rifki Rifaldi.
BACA JUGA:Jangan Lepas Kontrol Saat One Way Diberlakukan di Tol Cipali-Kalikangkung, Keluarga Menunggu di Rumah!
Dia adalah siswa SMP kelas VII yang baru berusia 13 tahun, warga RT 05 RW 02, Desa Gumawang, Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur.
Kepastian itu diketahui setelah seorang perempuan, Herayunita (33) warga Desa Gumawang, Belitang yang mendengar informasi ada penemuan mayat, Jumat siang mendatangi kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) OKU Timur.
Wanita itu meminta izin petugas untuk melihat kondisi mayat dan berusaha mengenalinya karena sejak Senin malam 25 Maret 2024, putra tercintanya Rifki Rifaldi tidak pulang pulang ke rumah.
Setelah melihat dan mengamati kondisi mayat yang sudah sulit di kenali, Herayunita yakin jika mayat itu adalah putranya.
BACA JUGA:Mantap Pak Polisi! Pelaku Pembunuh Anak SMP di OKU Berhasil Ditangkap, Ini Updatenya
BACA JUGA:Mudik Telah Tiba! 101.178 Kendaraan Antri Tinggalkan Jakarta, Ini Gerbang Tol Yang Dilalui
Dia bertambah yakin itu adalah Rifki Rifaldi setelah di saku celana mayat itu di temukan kunci rumah yang dibawa almarhum saat meninggalkan rumah Senin malam dengan mengendarai sepeda motor untuk mencari makan berbuka puasa.
Meskipun tidak menemukan sepeda motor milik korban di lokasi di temukannya korban, Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH, melalui Kapolsek Cempaka AKP Aston L Sinaga belum bisa menyimmpulkan apakah Rifki adalah korban pembunuhan atau korban kejahatan.
"Belum bisa menyimpulkan," kata Kapolsek AKP Aston, Jumat 29 Maret 2024.
Aston mengungkapkan fakta-fakta terkait penemuan mayat Rifki. Dia mengatakan jasad Rifki pertama kali ditemukan oleh Maulana, pedagang sayur keliling yang curiga melihat sesuatu di tepian sungai yang diduga mayat manusia.
BACA JUGA:Curhatan Pemain Persebaya Gak Bisa Mudik Usai Jadwal Baru Liga 1 Dirilis, Begini Katanya
BACA JUGA:Kesempatan Terakhir Untuk Mengikuti Event 'MLBB Bagi THR' Dapatkan Skin Epic Hingga Iphone 15 Pro
Lalu saksi Maulana mendekati ternyata benar benda mencurigakan itu adalah mayat yang mengeluarkan bau menyengat dan telah dikerumuni belatung.
Kemudian saksi Maulana bertemu dengan saksi Bahsan dan saksi Yadi, lalu ketiga orang tersebut pergi kerumah Kepala Desa (Dades) Tanjung Mas, H Erwan dan Kades menghubungi Kapolsek Cempaka.
Saat di temukan, korban menggunakan baju kaos warna hitam lengan pendek dan celana panjang warna hitam, keadaan mayat kaki dan tangan terikat kebelakang diduga menggunakan pelepah daun pisang kering.
Posisi mayat tengkurap mengambang di pinggiran aliran sungai. Sedangkan ciri-cirinya, kulit sawo matang, rambut pendek, tinggi badan sekira 150 cm dan berat badang sekira 50 kg.
BACA JUGA:Rekomendasi Kipas Angin Merek Sekai dan 5 keunggulan Menggunakan Produknya, Apa Aja?
BACA JUGA:Berita Viral, TKI Berani Selamatkan Majikan Lumpuh saat Gempa M7,2 Mengguncang Taiwan!
Kades dan perangkat desa serta warga langsung menuju TKP untuk memastikan kebenaran laporan saksi.
Setibanya di lokasi ternyata benar ada mayat seorang laki-laki dengan posisi kaki dan tangan terikat kebelakang dengan mengunanakan tali terbuat dari pelepah daun pisang kering.
Mayat itu kemudian di evakuasi dan di bawa menggunaan ambulance menuju RSUD OKU Timur atau RSUD Tulus Ayu, yang ada Desa Tulus Ayu, Belitang.
"Itu untuk dilakukan VER maupun tindakan medis lainnya, serta untuk indentifikasi mayat oleh tim Inafis Polres OKU Timur," katanya.
BACA JUGA:Pengakuan STY Soal Lini Belakang Timnas Indonesia U-23 Usai Takluk 1-3 dari Arab Saudi
BACA JUGA:TEGAS! Kapolda Sumsel Perintahkan Truk Paksa Berhenti Atau Putar Balik, Buntut Macet Jalintim
Fakta lainya, setelah mayat tiba di RSUD OKU Timur, datang seorang perempuan bernama Herayunita warga Desa Gumawang, Belitang.
Dia datang untuk melihat dan berusaha mengenali jenazah yang sudah di kamar mayat RSUD OKU Timur.
Setelah mengamati, Herayunita mengenali mayat tersebut adalah anak kandungnya. Herayunita mengaku bahwa anaknya itu tidak pulang sejak Senin 25 Maret 2024. Korban pergi meninggalkan rumah sekitar pukul 20.00 WIB.
Menurut perempuan itu kepada polisi, korban pergi mengendarai motor Honda Beat Street dan membawa kunci rumah dengan gantungan tali kain warna hitam.