Dari pencapaian tersebut, China berkontribusi sekitar dua pertiganya.
Lalu posisi berikutnya ada Indonesia dan India.
Adapun China telah memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara dengan kapasitas 70 gigawatt pada tahun 2023.
Hampir 20 kali lebih besar daripada gabungan semua negara lain di dunia.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa China masih sangat mengandalkan batu bara untuk keamanan energi.
BACA JUGA:THR Tak Jelas, Ratusan Karyawan Perusahaan Batubara Geruduk Kantor PT BL
BACA JUGA:Buntut Sengeketa Lahan Tambang Batubara, Pekerja
Terutama setelah menghadapi serangkaian masalah pasokan listrik yang berdampak buruk pada perekonomiannya pada tahun 2021 dan 2022.
Meski pejabat mengklaim bahwa pembangkit listrik tersebut akan membantu menyeimbangkan pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari.
Pembangunan ini menimbulkan pertanyaan tentang komitmen China terhadap perubahan iklim dan upaya untuk mengurangi penggunaan batu bara.
Menurut analis di Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih, Qi Qin, lonjakan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara baru-baru ini di China sangat bertentangan dengan tren global.
BACA JUGA:5 Km Berada di Lahan PTBA, Pembagunan Jalan Khusus Angkutan Batubara Masih Terkendala
BACA JUGA:Ibu Kota Kabupaten Kaya Batubara Jalannya Berlubang, Warga Inisiatif Tanam Pohon Pisang
Sehingga membahayakan target iklim China pada tahun 2025.